SAMARINDA–Besok (3/11) menjadi hari pertama pelaksanaan Rapat Kerja (Raker) Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Samarinda, yang terjadwal hingga Jumat (5/11) mendatang.
Kepala daerah dari 10 kota akan berkumpul di Kota Tepian dalam pertemuan yang membahas isu perkembangan dan kerja sama kota. Di sela-sela kegiatan, yakni Kamis (4/11), akan dilaksanakan gowes bareng dilanjutkan penanaman pohon di taman baru, yakni taman buah yang kini menyandang nama baru, Taman Bebaya.
Kemarin (1/11), Wali Kota Samarinda Andi Harun didampingi Sekretaris Kota (Sekkot) Sugeng Chairuddin dan sejumlah kepala OPD memeriksa kesiapan taman tersebut. Di antaranya, penghijauan taman yang dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), perbaikan konstruksi akses keluar-masuk oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta pembangunan barrier gate oleh Dinas Perhubungan (Dishub). “Sejumlah perbaikan sudah mendekati rampung. Dalam satu hingga dua hari ke depan pagar besi akan dicabut dan taman bisa dinikmati masyarakat,” ucapnya.
Mengenai penamaan taman, Andi Harun menyematkan nama baru yakni Taman Bebaya, diambil dari bahasa Kutai yang artinya bergotong royong atau bersama-sama. Pihaknya ingin memberi pesan kepada masyarakat, kalau kota ini maju, tertata rapi, produktif secara ekonomi, dan berdaya saing, maka kuncinya gotong royong. “Bersama-sama membangun kota ini,” tegasnya.
Dia menambahkan, setelah Apeksi taman akan digunakan untuk kegiatan Festival Mahakam (Fesma) pada Jumat–Minggu (5–7/11), setelahnya akan dibuka untuk umum. Sedangkan pembangunan fasilitas pelengkap juga bisa diteruskan. Misalnya tahun depan akan ada penambahan kantong parkir di lahan kosong antara Taman Bebaya dengan Masjid Darun Ni’mah serta area khusus pedagang kaki lima (PKL). “Bangunan juga akan dibuat pemerintah, pedagang tinggal datang dan berjualan. Jumlahnya terbatas mengutamakan warga sekitar,” ucapnya.
Sementara penataan taman, Kepala DLH Samarinda Nurrahmani mengaku sudah mencapai tahap akhir, bahkan menyambut kegiatan Apeksi, pihaknya sudah menyiapkan dua titik area penanaman pohon. Yakni, untuk jenis pohon kelengkeng di area parkir dan pohon kelapa gading di sisi Sungai Mahakam. “Dalam satu-dua hari ke depan akan dipasang papan informasi di beberapa titik. Kemudian, tinggal melengkapi fasilitas taman seperti tempat duduk, yang masih memerlukan dukungan pihak ketiga, mengingat kebutuhan biayanya tidak sedikit,” singkatnya.
Terkait pengelolaan parkir, Plt Kepala Dishub Samarinda Herwan Rifai menyebut sudah siap dengan sistem barrier gate, delapan orang sudah disiapkan. Perinciannya dua orang dari Dishub akan ditempatkan di pintu keluar untuk pembayaran, sedangkan enam orang petugas yang diambil dari warga sekitar akan bertugas menata kendaraan yang parkir. “Ketika dibuka, pembayaran parkir akan diberlakukan progresif. Motor Rp 2 ribu dan mobil Rp 3 ribu, per jam, berlaku kelipatan Rp 1 ribu dengan maksimal Rp 10 ribu. Dan langsung disetor ke kas daerah,” tutupnya. (dns/dra/k8)