Nilai Ekspor UKM Industri Kreatif Capai Rp7,6 Miliar

- Kamis, 28 Oktober 2021 | 15:03 WIB

SAMARINDA - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Kaltim mencatat nilai ekspor UKM industri kreatif mencapai Rp 7,64 miliar sepanjang 2020. Meski memiliki nilai yang cukup tinggi, secara jumlah dari total UMKM di Kaltim yang memiliki pasar skala global hanya 3 persen. Sehingga, potensi industri kreatif dari sektor UMKM masih terbuka lebar.

Disperindagkop Kaltim mencatat, ada sebanyak 307.343 unit UMKM aktif tersebar di 10 kabupaten dan kota di Benua Etam. Dari jumlah tersebut, terdapat 297.207 unit usaha mikro, 9.440 unit usaha kecil dan 696 unit usaha menengah. Berdasarkan sektornya, UMKM yang bergerak di sektor kuliner 83.996 unit, industri pengolahan 13.921 unit, kerajinan 1.573 unit, perdagangan 169.142 unit, dan jasa sebanyak 28.711 unit.

Kepala Disperindagkop UKM Kaltim M Yadi Robyan Noor mengatakan, nilai ekspor UKM industri kreatif mencapai Rp 7,64 miliar berasal dari tujuh pelaku UKM di Benua Etam. Kaltim berhasil mengekspor produk kreatif olahan, seperti aksesori manik-manik, batu, kerajinan rotan, mandau (senjata daerah khas) dan kerajinan lidi.

“Untuk tahun ini, kita belum mendapatkan nilai pastinya, yang jelas ekspor dari UKM industri kreatif akan terus kita dorong,” ujarnya, Rabu (20/10). Salah satu upaya yang dilakukan dalam pengembangan UKM Kaltim di bidang ekonomi kreatif adalah bekerja sama dengan perhotelan untuk pembelian produk-produk UMKM untuk keperluan hotel.

Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh pelaku ekonomi kreatif, seperti belum tersedianya data statistik ekonomi kreatif yang akurat, dan kerangka regulasi yang memadai serta daya saing di tingkat nasional dan global. Apalagi saat ini, UMKM Kaltim masih didominasi di sektor kuliner. Sedangkan industri kreatif berupa produk lokal seperti kerajinan rotan, sarung samarinda dan lainnya masih mengalami stagnasi.

Padahal, industri kreatif bisa terus diarahkan untuk go export. Sehingga, potensi sektor ini masih terbuka lebar, apalagi kelak ibu kota negara (IKN) terwujud maka persaingan akan semakin ketat. Sebab, ancaman pengusaha kreatif dari luar daerah masuk ke Kaltim pasti terjadi, lalu UMKM lokal akan tergerus. Ini harus dihindari dari sekarang. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS Turun di Setiap Kelompok Umur

Senin, 6 Mei 2024 | 14:22 WIB

Harga Kakao Berau Semakin “Manis”

Senin, 6 Mei 2024 | 12:48 WIB

BRI Buka Kantor Layanan Baru di Kampus Unmul

Jumat, 3 Mei 2024 | 14:36 WIB
X