Migrasi Industri Kecil Menengah ke Digital Makin Masif

- Kamis, 28 Oktober 2021 | 14:00 WIB
Pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM) terus didorong untuk mengaplikasikan teknologi digital termasuk dalam aspek pemasaran.
Pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM) terus didorong untuk mengaplikasikan teknologi digital termasuk dalam aspek pemasaran.

BALIKPAPAN – Pelaku usaha industri kecil dan menengah (IKM) terus didorong untuk mengaplikasikan teknologi digital termasuk dalam aspek pemasaran. Pasalnya transformasi digital yang terjadi saat ini dipercepat dengan kondisi dunia karena terjadinya pandemi Covid-19. Kondisi tersebut telah mengubah perilaku konsumen, salah satunya dalam hal pemilihan saluran pembelian atau belanja konsumen.

Plt Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita menyampaikan, pihaknya melihat adanya peluang ekonomi digital Indonesia yang begitu luar biasa. Oleh karena itu, sejak tahun 2017 Kemenperin meluncurkan program e-Smart IKM.

“Program ini diharapkan agar produk-produk IKM nasional memiliki kualitas yang bisa berdaya saing global, dengan memanfaatkan platform digital yang ada seperti e-commerce, website dan media sosial,” tutur Reni Minggu (24/10). Menurut data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi e-commerce Indonesia pada 2020 mencapai Rp 266,3 triliun.

Sejak tahun lalu, pelaksanaan program e-Smart IKM menjadi bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Gernas BBI merupakan sebuah gerakan nasional sebagai bentuk dukungan terhadap industri/produk dalam negeri.

“Selain itu, kampanye Gernas BBI yang intens dilakukan pemerintah juga bertujuan meningkatkan UMKM/IKM onboarding di platform digital, dengan target sebanyak 30 juta UMKM/IKM onboarding pada tahun 2023,” ungkapnya.

Reni menambahkan, pihaknya telah melaksanakan berbagai program dalam mendukung Gernas BBI, di antaranya pelaksanaan webinar series bersama marketplace Indonesia dan puncaknya pada Festival Joglosemar pada Mei 2021. Sebagai kelanjutan program pembinaan dari Gernas BBI, Ditjen IKMA melaksanakan kegiatan Workshop-Smart IKM bagi sentra IKM di Malang.

“Sebagai tindak lanjut program e-Smart IKM ini, ke depannya kepada para IKM yang aktif dan lolos kurasi akan dipilih untuk mengikuti sustainable program dari Ditjen IKMA, antara lain pendampingan digital marketing, manajemen usaha, dan fasilitasi membership di e-commerce global dalam program IKM Go Global,” paparnya.

Reni mengajak pemerintah daerah dan kolaborator untuk dapat meneruskan pembinaan kepada para IKM, sehingga mereka mendapat akses untuk terus berkembang dalam rangka meningkatkan daya saing industri demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

“Apresiasi yang sebesar-besarnya kepada marketplace yang bersedia berkolaborasi bersama kami dalam upaya edukasi kepada IKM. Sudah saatnya marketplace di Indonesia dibanjiri oleh produk lokal,” tambahnya. (ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Beras Lokal Kukar Cap Tugu Bersaing di Pasaran

Selasa, 30 April 2024 | 17:00 WIB

Industri Perhotelan di Kaltim Bergairah

Senin, 29 April 2024 | 10:50 WIB

Pengguna QRIS di Kaltim Tumbuh 12 Persen

Senin, 29 April 2024 | 10:45 WIB

Pengembangan KEK Maloy Pasti Dilanjutkan

Senin, 29 April 2024 | 10:30 WIB

PLN Incar Perdagangan Karbon 4 Juta Ton CO2

Senin, 29 April 2024 | 09:50 WIB

Nikmati Eleven BBQ di Rooftop Hotel Platinum

Senin, 29 April 2024 | 08:30 WIB

Eksistensi Usaha Minimarket Kian Tumbuh

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20 WIB
X