Kredit Modal Kerja Tumbuh 5,79 Persen

- Kamis, 28 Oktober 2021 | 13:59 WIB
Membaiknya kredit UMKM Kaltim bersumber dari kredit modal kerja sebesar 5,79 persen (yoy) atau melanjutkan perbaikan dari triwulan sebelumnya sebesar 1,18 persen (yoy).
Membaiknya kredit UMKM Kaltim bersumber dari kredit modal kerja sebesar 5,79 persen (yoy) atau melanjutkan perbaikan dari triwulan sebelumnya sebesar 1,18 persen (yoy).

SAMARINDA – Kegiatan usaha di Kaltim makin bergeliat. Ini terlihat dari penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) hingga Oktober 2021 yang tumbuh Rp 400 miliar dibandingkan tahun lalu, mencapai Rp 3,35 triliun. Realisasi ini berasal dari 71.600 debitur.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, penyaluran kredit UMKM menjadi salah satu hal penting dalam perbankan. Sehingga, tetap terus digenjot kinerjanya meski di tengah pandemi.

Selain itu, perbankan harus mengikuti peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015 yang mewajibkan rasio kredit UMKM terhadap total portofolio kredit perbankan sebesar 20 persen. “Pertumbuhan kredit UMKM di Kaltim menandakan perbankan sudah memiliki kinerja yang baik,” jelasnya, Minggu (24/10).

Membaiknya kredit UMKM Kaltim bersumber dari kredit modal kerja sebesar 5,79 persen (yoy) atau melanjutkan perbaikan dari triwulan sebelumnya sebesar 1,18 persen (yoy). Juga kredit investasi yang tumbuh 5,27 persen (yoy), membaik dari triwulan sebelumnya yang mencatatkan kontraksi sebesar 5,77 persen (yoy). Saat ini, pangsa UMKM menjadi 20,45 persen dari total pembiayaan Kaltim.

Cukup beralasan. Di masa pandemi bunga KUR memang dibuat bersahabat. Dengan harapan KUR terus tumbuh. Dengan pertumbuhan itu, maka ekonomi Kaltim bisa lebih berkualitas dengan banyaknya sektor yang tumbuh. Artinya, ekonomi memiliki dampak kesejahteraan masyarakat secara lebih luas. “KUR juga bisa membiayai sektor yang lebih luas, tidak hanya terpaku pada satu sektor,” katanya.

Dia menjelaskan, contoh KUR bisa membiayai banyak sektor salah satunya pariwisata. Pemerintah ingin mendorong pariwisata sebagai sumber alternatif ekonomi baru mengurangi defisit neraca perdagangan, dengan cara mendorong pariwisata sebagai unggulan. Sebab, potensinya sangat besar.

“Perbankan juga harus bisa melakukan diversifikasi sektor untuk disalurkan kredit, sehingga menimbulkan sektor-sektor baru di Kaltim untuk menumbuhkan ekonomi,” tutupnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X