Incar Dana USD 22,59 Miliar, Kementerian ESDM Lelang 12 WK Migas pada 2022

- Kamis, 28 Oktober 2021 | 09:19 WIB
ilustrasi
ilustrasi

JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis kinerja subsektor minyak dan gas bumi (migas) akan semakin membaik. Hal itu seiring membaiknya perekonomian nasional. Karena itu, mereka mengincar target investasi sebesar USD 22,59 miliar pada 2022.

Sekretaris Direktorat Jenderal Migas Alimuddin Baso mengatakan, Kementerian ESDM tengah berencana menyiapkan penawaran sebanyak 12 Wilayah Kerja (WK) migas di tahun depan. Dalam proses lelang tersebut, pemerintah memberikan fleksibitas kontrak kepada para investor migas sesuai Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2020. “Investor bisa memilih bentuk kerja sama baik berupa gross split maupun cost recovery,” katanya

Selain itu, WK migas yang ditawarkan juga akan mempunyai hitungan pembagian split yang berbeda dari sebelumnya. Semakin besar risiko yang dihadapi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), maka bagiannya akan semakin besar. ‘’Ini diharapkan menarik investor dan membangkitkan kembali gairah iklim investasi hulu migas di Indonesia,’’ ucapnya.

Pada tahun ini, sebanyak enam WK migas telah ditawarkan pada Lelang WK Migas Tahap I pada 17 Juni hingga kuartal III tahun 2021. Yaitu, South CPP, Sumbagsel, Rangkas, Liman, Merangin III, dan North Kangean. Terdiri dari empat WK melalui mekanisme penawaran langsung serta, dua melalui lelang regular.

Realisasi investasi migas tersebut juga untuk mencapai target lifting migas 2022. Berdasarkan hasil Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, dipatok sebesar 703 Million Barrel Oil Per Day (MBOPD) dan lifting gas bumi sebesar 1.036 Million Barrel Oil Equivalent Per Day (MBOEPD). Sedangkan, rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) sebesar USD 63 per barel.

Pemerintah terus mengupayakan meningkatan serapan gas untuk kebutuhan dalam negeri di 2022. Ditjen Migas akan meningkatkan pemanfaatan gas domestik ke angka 66 persen. ‘’Kami akan terus berupaya menghasilkan kebijakan-kebijakan yang tepat dan memantau pelaksanaan kebijakan tersebut melalui kerjasama lebih erat dengan stakeholder,’’ kata Alimuddin.

Dia melanjutkan, terkait penyesuaian harga gas untuk industri tertentu dan kelistrikan dengan memberikan keterjangkauan harga pada konsumen terus dipantau. Sehingga, dapat memberikan multiplier effect yang lebih baik untuk tumbuhnya perekonomian nasional.

Pembangunan infrastruktur migas juga masih akan terus dilaksanakan. Sesuai dengan hasil rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, disepakati pembangunan jaringan gas di tahun 2022 diproyeksikan sebanyak 40 ribu sambungan rumah. Sementara, kegiatan pendistribusian Konkit Nelayan dan Petani masing-masing 30 ribu paket. Pada tahun depan juga akan dimulainya kegiatan pembangunan pipa transmisi Ruas Semarang - Batang sebagai bagian dari ruas Cirebon - Semarang. (dee/dio)

 

 

Proyeksi Migas Indonesia 2022

 

-Target lifting minyak 703 MBOPD

- Target lifting gas 1.036

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X