SAMARINDA - Salah satu polisi gadungan yang ditangkap, Reyhan 23 tahun mengaku dalam mencari korban sengaja kepada para sopir-sopir mobil rental gelap yang lalu lalang di kota Samarinda.
Ia bisa meraup Rp 5 juta lebih dalam setiap aksi ketika memeras para sopir. Dalam beraksi, dirinya melengkapi diri dengan benda mirip senjata api yang dibelinya melalui online.
"Para sopir-sopir mobil rental pak yang tidak ada izin sasarannya. Beli pistol melalui online pak," kata Reyhan saat diamankan di markas Polsek Samarinda Ulu, Senin (25/10/2021) kemarin.
Reyhan ditangkap di Jl Antasari 2 Samarinda dan rekannya Wahyu ditangkap di Balikpapan. Dalam penangkapan Wahyu, polisi harus kejar-kejaran di dalam kota dan mesti melepaskan tembakan sebelum akhirnya ia tertangkap.
Reyhan dan Wahyu mengaku nekat menjadi polisi gadungan karena terdesak kebutuhan ekonomi sehari-hari.
"Uang hasil peras sopir mobil rental untuk kebutuhan sehari-hari pak," kata Reyhan.
Sebelumnya, Kapolsek Samarinda Ulu AKP Zainal Arifin menjelaskan kedua pelaku merampas mobil rental dan memukul korban sopir terjadi ada 15 Oktober 2021 lalu.
"Ketika itu, pelaku memepet mobil rental yang dikendarai seorang diri usai mengantar tamu dari Tabang. Saat di Jl Pahlawan dekat Hotel Mesra, korban dicegat pelaku mengaku anggota polisi dari Balikpapan," kata Zainal, Senin (25/10/2021).
Korban sopir, dipaksa turun oleh pelaku dari mobilnya. Kemudian, pelaku membawa mobil korban. Selama perjalanan, korban dianiaya pelaku secara bergantian dan pelaku meminta uang tebusan Rp 30 juta.
"Namun dikarenakan korban tidak memiliki uang. Kemudian korban dipaksa turun dari pelaku di Jl. Gamelan tepat di depan Guest House. Selanjutnya mobil milik korban di bawa pergi oleh para pelaku," jelas Zainal.
Dari tangan pelaku Reyhan, polisi menyita barang bukti satu borgol besi asli, 2 buah pistol mainan jenis FN. Kemudian, dari tangan pelaku Wahyu, polisi mengira 1 pistol korek jenis revolver, 1 buah masker berlogo TNI-Polri. (myn)
