SAMARINDA - Dua polisi gadungan di Samarinda dan Balikpapan ditembak pada bagian kakinya setelah berusaha melarikan diri dan melawan petugas. Keduanya atas nama Reyhan usia 31 tahun dan Wahyu 23 tahun dibekuk setelah menyekap sopir mobil rental Kutai Barat.
Kapolsek Samarinda Ulu AKP Zainal Arifin menjelaskan kedua pelaku merampas mobil rental dan memukul korban sopir terjadi pada 15 Oktober 2021 lalu. "Ketika itu, pelaku memepet mobil rental yang dikendarai seorang diri usai mengantar tamu dari Tabang. Saat di Jl Pahlawan dekat Hotel Mesra, korban dicegat pelaku mengaku anggota polisi dari Balikpapan," kata Zainal, Senin (25/10/2021).
Korban sopir, dipaksa turun oleh pelaku dari mobilnya. Kemudian, pelaku membawa mobil korban. Selama perjalanan, korban dianiaya pelaku secara bergantian didalam mobil disewa pelaku sendiri. Dan pelaku meminta uang tebusan Rp 30 juta. "Namun dikarenakan korban tidak memiliki uang. Kemudian korban dipaksa turun oleh pelaku di Jl. Gamelan tepat di depan Guest House. Selanjutnya mobil milik korban di bawa pergi oleh para pelaku," jelas Zainal.
Menerima laporan korban, polisi membentuk tim gabungan akhirnya membekuk Reyhan di Jl Antasari 2 pada hari Rabu 19 Oktober 2021. Dari penangkapan ini, polisi kembali menangkap Wahyu di Balikpapan pada Kamis 20 Oktober 2021. Dari tangan pelaku Reyhan, polisi menyita barang bukti satu borgol besi asli, 2 buah pistol mainan jenis FN. Kemudian, dari tangan pelaku Wahyu, polisi mengira 1 pistol korek jenis revolver, 1 buah masker berlogo TNI-Polri.
Kedua pelaku ini diancam pidana pencurian dengan kekerasan pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Iptu Fahrudi menjelaskan mobil digunakan para pelaku yaitu Toyota Innova merupakan kendaraan disewa dari Balikpapan.
Salah satu pelaku, Wahyu juga merupakan residivis kasus senjata tajam. Dan para pelaku sudah mengincar korban-korban yang sendiri mengendarai mobil rental. "Pernah ditangkap terkait kasus sajam (pelaku Wahyu). Dan para pelaku mengaku sebagai polisi sengaja mengincar para sopir mobil rental yang sendiri untuk disekap," kata Fahrudi. (myn)
