Pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas untuk jenjang SMA, SMK juga SLB masih menunggu izin Gubernur Kaltim, Isran Noor. Proses belajar langsung ini harus dilakukan dengan hati-hati. Tujuannya, mencegah cluster baru saat kegiatan belajar mengajar dilakukan.
“Bapak Gubernur Kaltim sampai saat ini belum memberikan izin resmi bagi SMA, SMK dan SLB untuk melaksanakan PTM,” kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Swasta Balikpapan Yudi. Sekolah-sekolah, lanjut Yudi, sejatinya sudah sangat siap untuk menggelar pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah. Terlebih, para pelajar khususnya SMK tidak maksimal dengan belajar daring. “Kalau sudah diizinkan sekolah sudah siap. Anak-anak belajar online enggak bisa maksimal, apa lagi SMK karena ada praktik. Mudahan kondisi pandemi ini cepat berlalu,” ujarnya.
TERKENDALA CAPAIAN VAKSINASI
Dilansir dari instagram @pemprov_kaltim, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim HM Sa’bani menyebut jika PTM digelar jika capaian vaksinasi sudah 80 persen. Saat ini cakupan vaksin Kaltim baru mencapai sekitar 52 persen dari target minimal 80 persen seluruh warga Benua Etam.
“Target kita paling tidak atau minimal mencapai 80 persen, barulah kita akan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka bagi sekolah jenjang SMA, SMK dan SLB,” ungkap Sa’bani, Rabu (20/10). Sesuai laporan yang diterimanya, cakupan vaksinasi bagi pelajar baru mencapai 12 persen. Bagi Sa’bani angkanya sangat jauh dari target capaian vaksinasi 80 persen.
“Saya dilaporkan jumlah vaksinasi pelajar cakupannya 12 persen dari ratusan hingga 200 ribuan pelajar di Kaltim, ini sangat sedikit sekali,” ucapnya. Sa’bani berharap seluruh dinas pendidikan kabupaten dan kota di Kaltim hendaknya bisa menahan diri, sambil terus mendukung upaya pemerintah melakukan percepatan vaksinasi bagi pelajar.
“Semoga untuk pelajar bisa dipercepat vaksinasi. Saya juga berharap pelajar jenjang SMA, SMK dan SLB segera mengikuti vaksinasi ketika ada kegiatannya,” tandasnya. (pro)