Striker Atletico Madrid Antoine Griezmann sebenarnya sukses mengembalikan kepercayaan tim maupun publik Wanda Metropolitano lewat brace ke gawang Liverpool FC (20/10). Atletico yang tertinggal 0-2 hanya dalam 13 menit menyeimbangkan skor menjadi 2-2 pada menit ke-34.
Tetapi, perjuangan Atletico seolah tereduksi habis ketika Grizi menerima kartu merah langsung pada menit ke-52. Striker timnas Prancis itu tertangkap kamera mengangkat kaki terlalu tinggi hingga mengenai kepala bagian belakang striker LFC Roberto Firmino.
Atletico akhirnya keok 2-3 setelah wide attacker LFC Mohamed Salah mencetak gol kemenangan via eksekusi penalti (78’). Insiden kartu merah Grizi plus penalti Salah disebut sebagai alasan entrenador Atletico Diego Simeone langsung ngacir ke ruang ganti setelah peluit panjang.
Tactician LFC Juergen Klopp pun dibuat kesal karena tidak ada ”seremoni” jabat tangan dengan Simeone. ”Kami tidak bermain bagus dan hasil ini memang tiga poin yang kotor. Tetapi, mereka (Atletico) juga memainkan sepak bola kotor,” ucap Klopp kepada LFC TV. Klopp juga tidak menganggap kartu merah Grizi menguntungkan timnya. Insiden Grizi banyak dikomparasikan dengan insiden dalam grup yang sama (grup B) di Estadio do Dragao pada saat bersamaan.
Yaitu, ketika kaki striker AC Milan Zlatan Ibrahimovic sampai ke kepala bek FC Porto Chancel Mbemba pada menit ke-87. Namun, wasit Felix Brych asal Jerman hanya memberikan kartu kuning kepada Ibra. Liverpool Echo dalam ulasannya menulis, posisi kaki Grizi lebih tinggi daripada Ibra. Selain itu, tendangan ”kungfu” Ibra terjadi dalam situasi fifty-fifty ketimbang Grizi yang lebih agresif.
”Memang, Firmino agak menunduk, tapi lihatlah kaki Griezmann. Itu sangat tinggi. Itu pelanggaran serius dan keputusan wasit sudah tepat (memberikan kartu merah, Red),” beber mantan wasit Premier League Peter Walton. ”Tindakannya (Griezmann) memang gegabah,” kata Pavel Fernandez, analis wasit di Radio Marca. (jpc)
