Kerapu Kertang dan Kerapu Macan Dikawinkan, Begini Nih Hasilnya....

- Rabu, 20 Oktober 2021 | 00:57 WIB
Coraknya tubuhnya indah dan cara memeliharanya pun tidak terlalu ribet. (Imam Husein/Jawa Pos)
Coraknya tubuhnya indah dan cara memeliharanya pun tidak terlalu ribet. (Imam Husein/Jawa Pos)

Kerapu identik dengan spesies ikan air laut. Namun, kini beberapa jenis ikan tersebut mulai banyak digunakan untuk akuarium dengan konsep air payau. Yakni, campuran air tawar dan air laut.

 

SALAH satu jenis kerapu yang banyak dipelihara para pencinta ikan hias saat ini adalah kerapu cantang. Jenis itu merupakan kerapu hybrid dari perkawinan silang antara kerapu kertang jantan dan kerapu macan betina.

Populasi ikan dengan nama latin Epinephelus fuscoguttatus x Epinephelus lanceolatus itu meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Juga minat para pencinta akuarium. ’’Yang bikin ikan ini unik orang tahunya ikan air asin, ternyata bisa di air tawar,’’ ujar Yudhi Ferraro, CEO Brackish Aquatics dengan akun Instagram @brackish_aquatics.Bahkan, sudah ada yang membiakkan kerapu cantang full air tawar.

Kerapu bisa hidup di air payau karena terbiasa bergerak di perairan dekat pantai. Khususnya kawasan perbatasan laut dan sungai. Yudhi biasa mendapat pasokan dari produsen yang membudidayakan kerapu tersebut di Jawa Timur dan Jawa Barat.

Kerapu cantang, kata Yudhi, kerap menjadi pilihan brac h fish atau para pencinta ikan air payau karena karakteristiknya yang menarik. Dari segi warna, motifnya cukup menawan dengan lorengnya bak ’’tentara’’ yang khas. Cocok dengan karakternya sebagai ikan pemangsa.Selain itu, kerapu cantang sangat cocok untuk akuarium dengan desain dasar permukaan yang penuh karang dan life rock.

Maklum, wilayah dasar laut merupakan kawasan teritorinya. ’’Karena kerapu biasanya tinggal di dasar, terus ia biasanya bersembunyi di karang,’’ imbuhnya. Meski demikian, tidak berarti pencinta ikan hias sulit melihat kerapu cantang unjuk gigi. Biasanya ikan itu menunjukkan ’’kekuatannya’’ saat makan. Maklum, ia termasuk ikan karnivor.

Yudhi menceritakan, untuk makanan, dirinya biasa memberikan udang kecil. Menu tersebut dinilai punya kandungan gizi yang cukup. Namun, jika ingin melihat aksi yang lebih menarik, para brackish fish bisa memberikan ikan hidup seperti bibit lele atau jenis-jenis ikan kecil lainnya.

’’Dikasih makan lele hidup, bisa langsung ditelan,’’ jelasnya. Dalam sehari, kerapu cantang bisa memakan beberapa ekor lele kecil. Porsinya bergantung pada ukuran dan usianya. Semakin besar, porsinya semakin banyak. Secara ekonomi, pakan kerapu cantang masih terjangkau. ’’Dalam seminggu sepuluh ribu untuk pakannya,’’ imbuhnya.

Kerapu cantang, kata dia, kerap dijadikan ’’batu uji’’ sebelum memelihara jenis kerapu lainnya yang lebih. Yakni, kerapu mas, jenis predator yang lebih ganas dan warnanya lebih menarik. Namun, karena harganya yang mahal mencapai jutaan, orang biasanya tak mau ambil risiko. ’’Orang yang mau belajar, merawat kerapu cantang dulu,’’ ceritanya.

-

Kerapu Cantang, kini jadi primadona pecinta predator karena keunikannya yang hidup di air payau. (Imam Husein/Jawa Pos)

Untuk perawatan, Yudhi menyebut kerapu cantang tidak terlalu sulit. Sama seperti ikan hias lainnya, kerapu cantang membutuhkan air yang baik. Selain air tanah, para brackish fish hanya perlu menambahkan garam untuk menciptakan rasa payau sesuai habitatnya.

Porsinya, akuarium ukuran 1 meter membutuhkan 300–400 gram garam. ’’Paling sama tambahan filter untuk saringan,’’ jelasnya. Nah, guna menjaga kualitas air, water change wajib dilakukan secara rutin. Paling tidak seminggu sekali. Agar mempermudah adaptasi, Yudhi menyarankan pergantian air cukup 20–30 persen saja.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB

TWICE Catat Rekor Penjualan dan Chart Billboard

Selasa, 5 Maret 2024 | 14:35 WIB

Cinta Sebut Keputusan Punya Anak di Tangannya

Selasa, 5 Maret 2024 | 13:50 WIB

Film Superhero Alami Kejenuhan

Selasa, 5 Maret 2024 | 11:10 WIB

Lutesha Belajar Motor Kopling

Sabtu, 2 Maret 2024 | 09:02 WIB
X