SAMARINDA – Pengumuman hasil seleksi kompetensi dasar (SKD) yang diikuti calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) non guru, yang terjadwal Minggu hingga Senin (17-18/10) terancam molor. Hal itu imbas finalisasi data antara BKPPD Samarinda dan BKN yang belum selesai, sehingga terbaru juga masih belum bisa dipastikan.
Kabid Perencanaan dan Promosi Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Samarinda Sofyan Adi Wijaya mengatakan, pengumuman hasil SKD terancam molor akibat pelaksanaan ujian susulan bagi peserta yang sebelumnya dinyatakan terpapar Covid-19 terlambat. Khusus di Samarinda, ada empat peserta yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dalam pelaksanaan ujian rentan waktu Rabu hingga Rabu (15–22/9) lalu. "Pelaksanaan ujian mereka baru terjadwal Senin (11/10) di UPT BKN Balikpapan," ucapnya.
Sofyan menerangkan, molornya pengumuman SKD juga berlaku se-Indonesia lantaran wilayah lain juga mengalami keterlambatan pelaksanaan ujian susulan. Namun, dia memastikan pelaksanaan SKD di Balikpapan berlangsung lancar, sehingga tahapan yang dilaksanakan memang seputar sinkronisasi data saja. "Kalau finalisasi data sudah selesai, BKN mengumumkan hasilnya. Kami berpesan kepada peserta ujian agar terus memantau pengumuman melalui website maupun sosial media BKPPD Samarinda," pesannya.
Sebagai informasi, dalam pembukaan seleksi CPNS tahun ini, diikuti 1.892 pelamar untuk CPNS dan 58 pelamar untuk PPPK non guru. Dalam pelaksanaan ujian selama satu pekan, hanya diikuti 1.586 peserta dari CPNS dan 56 peserta dari PPPK non guru. Sementara merujuk pada Surat BKN 5587/B-KS.04.01/SD/K/2021 tentang Jadwal Pelaksanaan Seleksi Penerimaan CPNS dan PPPK non guru 2021, persiapan pelaksanaan seleksi kompetensi bidang (SKB) sebagai kelanjutan dari SKD terjadwal 19 Oktober sampai 1 November. Adapun pelaksanaan SKB terjadwal pada 8–29 November mendatang. (dns/dra/k16)
