Untuk pertama kalinya, Gubernur Kaltim Isran Noor mengunjungi kawasan wisata Gunung Boga di Kabupaten Paser dan melihat langsung pemandangan matahari terbit.
---
TANA PASER - Orang nomor satu di Kaltim yaitu Gubernur Kaltim Isran Noor kembali melakukan agenda kunjungan kerja ke Kabupaten Paser yang kedua kali dalam pekan ini. Isran bersama jajaran pejabat Pemprov Kaltim meninjau Gunung Boga di Desa Luan Kecamatan Muara Samu untuk kali pertama. Rombongan harus bertolak pukul 05.00 Wita agar sempat menyaksikan momen negeri di atas awan yang hanya pada subuh hari jelang matahari terbit.
"This is so beautiful and amazing, luar biasa dan indah sekali," kata Isran, Jumat (15/10).
Lelah perjalanan ke Paser dan menuju Desa Luan yang cukup rusak parah jalannya, akhirnya terbayar setelah melihat keindahan Gunung Boga atau yang dikenal Gunung Embun itu.
Pria yang selalu mencetuskan humor di setiap pidatonya itu mengatakan, Gunung Boga hanya dimiliki oleh beberapa wilayah dunia, sehingga menjadi tempat yang sangat langka. Di Indonesia, hanya terdapat di beberapa wilayah seperti Gunung Bromo, Jawa Timur, dan Papua.
Dia berpesan agar masyarakat sekitar menjaga keindahan lingkungan Gunung Boga. Jika tidak, dengan sendirinya embun tersebut dengan akan hilang.
Pemprov Kaltim turut bangga karena Gunung Boga telah viral dan masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API Award) kategori dataran tinggi terpopuler, sebuah penghargaan yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf yang mewakili bupati menyambut gubernur menyampaikan Pemkab Paser meminta pihak perusahaan, yaitu PT Anugerah Abadi Multi Usaha (AAMU) yang memiliki hak guna usaha (HGU) untuk menghibahkan areal gunung Boga menjadi pengembangan kawasan wisata.
"Alhamdulillah, tak memakan waktu lama, pihak perusahaan tidak keberatan menghibahkan arealnya kepada Pemda Paser," kata Masitah.
Hibah tersebut baru saja dilakukan pada Selasa, 12 Oktober 2021, Direktur PT AAMU menyerahkan surat pelepasan areal Gunung Boga menjadi Kawasan wisata seluas 10,26 hektare.
Luasnya areal ini berdasarkan hasil dari pengukuran bersama Badan Pertanahan Kabupaten Paser, pihak perusahaan, dan Pemerintah Kabupaten Paser. Yang selanjutnya dilakukan proses administrasi terkait hibah tersebut.
Meski telah dihibahkan, Pemerintah Kabupaten Paser memberikan izin bagi perusahaan untuk melakukan perawatan kebun, memanen sawit, hingga mengakses jalan maupun jalan kebun selama PT AAMU beroperasi. Kehadiran gubernur pun menjadi daya tarik warga desa setempat, banyak anak dan ibunya yang mengabadikan momen dengan gubernur. (jib/rdh/k16)