Investor Kaltim Tumbuh 65 Persen

- Sabtu, 16 Oktober 2021 | 10:58 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Literasi serta edukasi pasar modal terus digencarkan oleh Self-Regulatory Organization (SRO). Sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal dan mendorong pemulihan ekonomi nasional maupun daerah.

 

BALIKPAPAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan SRO yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menggelar Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2021 secara virtual pada 14–16 Oktober 2021.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyampaikan, penyelenggaraan CMSE 2021 merupakan kegiatan yang bertujuan sebagai ajang pertemuan stakeholders pasar modal Indonesia dan masyarakat untuk dapat berbagi informasi terbaru serta teraktual.

“Selama tiga hari acara akan diselenggarakan webinar dan talk show dengan topik menarik dari narasumber yang kompeten. Diharapkan, CMSE 2021 dapat mendukung pencapaian target penambahan jumlah investor, perusahaan tercatat baru, serta meningkatkan penggalangan dana di pasar modal,” ujar Inarno, Kamis (14/10).

Diharapkan peserta bisa mendapatkan informasi terbaru langsung dari perusahaan sekuritas, perusahaan tercatat, manajer investasi, asosiasi serta regulator pasar modal yang tentunya dapat membantu menentukan arah investasi.

Pada CMSE 2021, diselenggarakan pula acara Workshop Go Public, yakni sosialisasi pasar modal kepada para calon perusahaan tercatat yang didukung oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan tujuan meningkatkan jumlah perusahaan tercatat di BEI.

Inarno mengatakan, pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun dihadapi menghadirkan tantangan bagi pasar modal serta perekonomian Indonesia. Penyesuaian secara masif dilakukan untuk menjamin keberlanjutan pasar, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi digital dalam kegiatan operasional, termasuk dalam hal pelaksanaan kegiatan edukasi, literasi, dan sosialisasi pasar modal.

Otoritas pasar modal merespon tantangan ini dengan sangat baik dan mampu menorehkan pencapaian gemulai melalui penambahan dari sisi jumlah investor, perusahaan tercatat, maupun aktivitas perdagangan.

“Jumlah investor saham atau single investor identification (SID) baru terus mengalami peningkatan dalam delapan bulan terakhir di tahun 2021 dan telah mencapai rekor baru, yaitu sebanyak 1 juta investor saham baru. Di 2021 menjadi tahun yang penuh dengan harapan pemulihan ekonomi nasional dan ini tecermin dari tingginya aktivitas perdagangan di BEI dalam tiga bulan terakhir,” ungkapnya.

Berdasarkan data KSEI per 30 September 2021, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6.287.350 SID, termasuk di dalamnya adalah 2,9 juta SID saham. Di sisi lain per tanggal 30 September 2021, saat ini telah terdapat 750 perusahaan tercatat di BEI dengan penambahan baru sebanyak 38 perusahaan, termasuk PT SBM perusahaan lokal Balikpapan.

Adapun peningkatan investor di Kaltim sampai Agustus 2021 tumbuh 65 persen dari 2020 yang berjumlah 24.820 SRE. Sementara, untuk SID sampai Agustus 2021 tumbuh 65 persen dari pencapaian SID 2020 yang berjumlah 19.694. Ini akan berangsur pulih dan membaik seiring dengan relaksasi kebijakan baik bagi investor maupun emiten.

Tercatat tingginya aktivitas transaksi bursa dan merupakan rekor baru sejak swastanisasi bursa efek pada 1992, di antaranya rata-rata nilai transaksi harian yang mencapai lebih dari Rp 13 triliun per hari atau melonjak dua kali lipat dalam 5 tahun terakhir. Frekuensi transaksi juga meningkat menjadi rata-rata 1,2 juta transaksi per hari dan merupakan yang tertinggi di ASEAN dalam 3 tahun terakhir.

“Hal ini turut diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 19 miliar lembar saham per hari,” tuturnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X