Usianya baru 33 tahun. Tetapi, Tyson Fury sudah memikirkan gantung sarung tinju, alias pensiun. Fury merasa dirinya sudah tidak terpacu apa-apa lagi saat ini. Apalagi setelah dia mampu mempecundangi petinju kelas berat AS Deontay Wilder dua kali beruntun. Ya, Fury pada 9 Oktober lalu menganvaskan Wilder KO pada ronde ke-11.
Selain itu, dia juga sudah 32 kali naik ring tanpa sekalipun menelan kekalahan. ’’Saya tak tahu apa yang akan terjadi. Saya punya satu pertarungan tersisa di kontrak saya dengan ESPN dan Top Rank. Lihat saja,’’ ucap The Gypsy King (julukan Fury).
’’Tetapi, saya tak memikirkan tinju sekarang. Saya tak tahu berapa banyak pertarungan yang tersisa. Saya pun tak tahu apakah saya harus berjuang lagi. Saya tak tahu apa yang terjadi di masa depan,’’ sambung Fury.
Sebaliknya, yang jadi motivasi Fury sekarang hanyalah bangun pagi, latihan sedikit, dan menikmati hari-harinya. Menurutnya, itu yang sulit dia dapatkan ketika dirinya ditunggu jadwal-jadwal naik ring tinju. Sampai saat ini, Fury masih tercatat sebagai pemegang sabuk tinju juara dunia kelas berat versi empat badan tinju dunia sekaligus. Yaitu versi WBC, WBA, WBO, dan IBF. Klaimnya, itu bakal susah tergeser dalam tahun-tahun ke depan.
’’Semua itu (juara dunia versi empat badan tinju) akan selalu jadi milikku. Gelar yang tak akan menguap begitu saja dalam sejarah. Tapi, begitu Anda memutuskan selesai (pensiun) maka Anda takkan bisa mendapatkannya kembali,’’ klaim Fury. Motivasi Fury untuk pensiun makin kuat. Pasalnya, Wilder tak dibolehkan naik ring lagi sampai April 2022. Larangan itu dia dapat setelah mengalami patah jari. (ren/bas)