SAMARINDA–Pembangunan drainase di simpang Jalan DI Panjaitan, Jalan Gunung Lingai, dan Jalan PM Noor, tepat di depan Masjid Babul Hafazah, Kecamatan Sungai Pinang, akhirnya dilanjutkan tahun ini.
Pemkot merogoh kocek sekitar Rp 1,8 miliar dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemprov Kaltim untuk melanjutkan proyek yang tertunda sejak akhir 2019 itu.
Kasi Pembangunan Jaringan Sumber Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda Darmadi menerangkan, tahun ini proyek pembangunan drainase akan dilaksanakan dalam beberapa hari ke depan. Alat berat berupa ekskavator sudah bersiap di dekat lokasi proyek, tinggal menunggu mobilisasi material tiba di lokasi, kemudian pelaksanaan akan dimulai. “Kontraktor juga sudah meminta izin ke rumah warga yang terdampak proyek. Sementara belum ada penolakan,” ucapnya, Kamis (14/10).
Darmadi menegaskan, proyek itu melanjutkan pembangunan crossing drainase yang sempat tertunda beberapa waktu lalu. Nantinya titik pengerjaan dimulai dari Gang Haji Dundup menuju simpang Jalan Ahmad Yani sepanjang 8 meter, dengan kualitas beton K-300. “Mengingat jalur tersebut merupakan perlintasan kendaraan berat, sehingga betonnya harus kualitas tinggi,” tegasnya. Untuk teknis pekerjaan, kontraktor akan menggali saluran sedalam 2 meter dengan spesifikasi lebar 6 meter, menyesuaikan crossing drainase yang sudah dibangun dan bermuara di sungai mati, menuju Sungai Karang Mumus (SKM).
Sedangkan pekerjaan juga akan dilakukan siang-malam mengingat waktu pekerjaan menyisakan kurang dari tiga bulan menuju batas akhir pekerjaan, yakni akhir Desember mendatang. “Persiapan sudah dimatangkan, sudah mengecek lokasi bersama tim Perumdam Tirta Kencana untuk memastikan jalur pipa distribusi. Serta tim PLN dan PT Telkom untuk memastikan jaringan listrik dan fiber optic (FO) yang berpotensi terkena alat berat,” sebutnya.
Dia berharap, dukungan warga dan pengertian ketika ada proyek di sana dipastikan akan terjadi perlambatan arus. Pihaknya juga tengah berkomunikasi dengan tim Dinas Perhubungan (Dishub) untuk membantu pengaturan arus lalu lintas, khususnya di jam sibuk atau pagi dan sore. “Kami harap warga memahami proyek itu untuk kepentingan bersama, dalam rangka meminimalisasi genangan banjir di Jalan DI Panjaitan. Apalagi tahun ini sungai mati bakal dinormalisasi, sehingga aliran air kian lancar menuju SKM,” tutupnya. (dns/dra/k8)