PT AAMU Lepaskan HGU untuk Pengembangan Pariwisata, Proses Enclave Tuntas, Anggaran Bisa Masuk

- Jumat, 15 Oktober 2021 | 13:16 WIB
ENCLAVE: Lahan Gunung Boga yang sebelumnya kawasan HGU, kini dikembalikan ke pemerintah daerah untuk pengembangan pariwisata.
ENCLAVE: Lahan Gunung Boga yang sebelumnya kawasan HGU, kini dikembalikan ke pemerintah daerah untuk pengembangan pariwisata.

Setelah melalui proses hampir setahun, Pemkab Paser akhirnya menerima surat pelepasan lahan kawasan wisata Gunung Boga atau Embun di Desa Luan, Kecamatan Muara Samu dari PT Anugerah Abadi Multi Usaha (AAMU).

SELAMA ini perusahaan PT AAMU mengelola perkebunan kelapa sawit dengan status hak guna usaha (HGU) di kawasan tersebut. Lahan yang dilepas seluas 10,26 hektare. Hal ini disampaikan Bupati Paser Fahmi Fadli seusai menerima surat pelepasan areal Gunung Boga oleh Director Corporate Affairs and Legal Asrul Lubis, Selasa (12/10).

“Selanjutnya akan diproses secara administrasi oleh Pemkab Paser dan Kantor Pertanahan/BPN sesuai peraturan perundangan yang berlaku,” kata Fahmi, Rabu (13/10). Fahmi berharap perusahaan lain dapat berkontribusi dan melakukan hal serupa dengan PT AAMU. Rencananya dari 10 hektare di-enclave menjadi kawasan wisata. Namun, baru 3,5 hektare sementara dikembangkan.

Mulai tempat parkir, lokasi berjualan, hingga prasarana pendukung lainnya. Termasuk menjadi tempat paralayang. Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Paser optimistis wisata ini bisa berkembang setelah tuntas proses enclave.

Dengan demikian, jika sudah jelas status lahan lokasi wisata Gunung Embun, anggaran dari berbagai sumber bisa masuk. Mulai APBD, APBN, sampai CSR. 

Pada 2020 tiap akhir pekan, jumlah pengunjung yang datang dari dalam sampai luar daerah selalu meningkat. Namun, karena akses jalan yang masih cukup parah kerusakannya, banyak pengunjung yang enggan datang kembali. Jadi, pada 2021 ini kunjungan mulai menurun. 

Camat Muara Samu Amri Yulihardi mengatakan, meskipun masih ada pengunjung di akhir pekan, rasionya cukup berkurang. “Faktor jalan menuju lokasi menjadi penentu ketertarikan wisatawan datang ke Gunung Boga,” kata Amri.

Amri berharap pemerintah daerah melalui instansi terkait bisa segera memperbaiki jalan menuju Gunung Boga. Diakuinya, banyak pengunjung yang jera datang karena akses jalan yang rusak parah. “Semoga saja ada alokasi perbaikannya tahun ini,” kata Amri.

Kabid Infrastruktur dan Wilayah Bappedalitbang Paser Sutrisno Rohman mengatakan, pada 2021 ini, jalur Desa Lolo-Biu-Luan yang menuju Gunung Boga, hanya mendapatkan anggaran dana pemeliharaan tanggap darurat. Meskipun itu jalan non-status atau milik provinsi, pihaknya tetap melakukan pemeliharaan untuk kemajuan pariwisata. Untuk anggaran khususnya kemungkinan di APBD Perubahan 2021 dan APBD 2022.

“Nanti akan masuk draf RKPD-RPJMD bupati baru jalan tersebut, beliau memprioritaskannya karena untuk pengembangan kawasan wisata,” terang Sutrisno. (jib/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X