KPK Soroti Tingkat Kesejahteraan di Kaltim

- Kamis, 14 Oktober 2021 | 14:47 WIB
Firli Bahuri dan Isran Noor
Firli Bahuri dan Isran Noor

Angka kesejahteraan masyarakat di Kaltim menjadi sorotan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lantaran, pendapatan per kapita masyarakatnya yang tinggi tidak sebanding dengan tingkat pengangguran dan kemiskinan.

 

BALIKPAPAN-Para kepala daerah di Benua Etam tampaknya mesti memutar otak. Agar pendapatan yang tinggi juga berbanding lurus dengan kesejahteraan. Hal itu yang menjadi pesan Ketua KPK Firli Bahuri kepada gubernur, bupati, maupun wali kota di Kaltim saat berkunjung ke Balikpapan, Rabu (13/10).

Itu merupakan kedatangannya yang pertama kali sebagai ketua komisi antirasuah dalam agenda membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Antikorupsi di Ballroom Swiss-Belhotel Balikpapan.

Dalam paparannya, Firli menyoroti angka kesejahteraan Kaltim yang terbagi tujuh indikator penilaian. Yakni kemiskinan, pengangguran, kematian ibu melahirkan, kematian bayi, indeks pembangunan manusia (IPM), pendapatan per kapita, dan angka gini ratio.

“Tadi malam (kemarin) saya dapat datanya, mudah-mudahan benar, sehingga menjadikan refleksi kita semua, sehingga tahu apa yang harus kita lakukan ke depan. Jadi kita betul-betul memajukan kesejahteraan umum,” kata dia di hadapan peserta Bimtek Antikorupsi, kemarin.

Pria berpangkat komjen itu juga mengapresiasi capaian angka kemiskinan di Kaltim yang berada di angka 6,64 persen. Angka itu berada di bawah angka kemiskinan nasional sebesar 10,19 persen.

Lalu IPM Kaltim berada di angka 76,24 persen, juga lebih tinggi dari angka IPM nasional sebesar 71,94 persen. Sementara pendapatan per kapita di Kaltim sebesar Rp 161,3 juta. Melebihi pendapatan per kapita nasional sebesar Rp 59,1 juta. Lalu angka pengangguran Kaltim sebesar 6,87 persen sedikit di atas angka nasional sebesar 6,26 persen. “Pertanyaannya sekarang, income (pendapatan) per kapita sangat tinggi, kenapa angka pengangguran masih tinggi?” tanya mantan deputi penindakan KPK itu.

Selanjutnya angka kematian ibu melahirkan di Kaltim juga masih tinggi dari angka nasional. Angka kematian ibu melahirkan di Kaltim sebesar 1,22 persen sementara angka nasional 0,97 persen.

Kemudian, angka kematian bayi Kaltim juga jauh di atas nasional. Yakni 8,83 persen dari angka nasional sebesar 5,41 persen. “Kenapa angka kematian ibu dan bayi yang baru dilahirkan masih tinggi? Inilah PR gubernur, bupati, dan wali kota bagaimana memperbaiki kesejahteraan dengan indikator angka kematian ibu (melahirkan) dan bayi ini,” pesan Firli.

Indikator tersebut, menurut dia, menjadi sangat penting. Sebagai persiapan Indonesia yang ingin menyambut bonus demografi pada 2045. Dan Indonesia akan masuk lima kekuatan ekonomi dunia.

Selain itu, indikator terakhir adalah gini ratio Kaltim yang cukup bagus dibandingkan angka nasional. Gini ratio Kaltim sebesar 0,334 persen dari angka nasional sebesar 0,384 persen. “Indikator ini menggunakan skala, jika semakin mendekati angka 1 persen, maka tidak ada pemerataan. Sebaliknya, jika semakin mendekati angka nol, maka akan lebih bagus. Karena ada keseimbangan dan pemerataan pembangunan,” jelas dia.

Di sela-sela kegiatan tersebut, Kaltim Post menanyakan mengenai upaya pengawasan KPK untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Saat tahapan pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kaltim dimulai. Dia tak mau menanggapi pertanyaan tersebut. “Kita datang ke sini, bukan kaitannya untuk itu,” ujar dia.

Sebelumnya, dia justru menyampaikan tujuan kedatangan ke Balikpapan. KPK melakukan bimtek antikorupsi untuk mengajak seluruh rakyat berpartisipasi dan berperan aktif memberantas korupsi. Yang dimulai dari penyadaran dan pemahaman tentang bahaya korupsi, sehingga masyarakat tidak ingin terlibat dengan korupsi.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X