Praktik Prostitusi PSK Hamil di Kota Ini, Bumil Banyak Diminati Pejabat, Siap Layani Threesome

- Rabu, 13 Oktober 2021 | 11:59 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Praktik prostitusi tak hanya dilakukan oleh perempuan biasa. Pekerja seks komersial (PSK) hamil alias bumil pun marak di Kota Semarang. Layanan bumil ini banyak diburu para pria hidung belang yang menginginkan sensasi berbeda.

 

 SABTU (9/10) pukul 23.00, koran ini sudah janjian bertemu dengan SL. Perempuan open BO (booking out) ini usianya 32 tahun. Koran ini mendapatkan kontak SL dari media sosial Facebook. Ia memang terang-terangan membuka open BO alias bisa diajak kencan. SL juga memposting foto wajah yang tampak cantik. Perutnya dalam kondisi bunting juga diperlihatkan. Ia membandrol tarif short time Rp 500 ribu. Durasi waktu kencan, maksimal 60 menit. 

"Iya, Tarif Rp 500 ribu sekali keluar. Sudah include sama kamar," kata SL kepada Jawa Pos Radar Semarang. SL stay di rumah kos di Jalan Supriyadi, Kalicari, Pedurungan. Koran ini pun mendatangi tempat kosnya. Hampir tengah malam. Rumah kosnya cukup mewah, dan mudah dijangkau. Di bawah terdapat area parkir roda empat yang luas. Kamarnya terletak di lantai bawah. Letaknya di depan. Dekat dengan gerbang masuk. 

Kos eksklusif itu terlihat sepi. Seperti tidak ada penghuninya. Mungkin sudah pada tidur. Hanya ada satu pintu kamar yang terbuka. SL tinggal di kamar itu. Rupanya SL sudah menunggu. Dia mengenakan daster warna cokelat. Sudah berdiri di pintu kamarnya. SL mempersilakan koran ini masuk. 

"Masuk aja Mas. Santai aja, sekalian minta tolong pintunya ditutup ya," pintanya sembari duduk di atas spring bed. Wajah SL tampak cantik. Sama dengan foto yang dipasang di media sosial. Rambut panjang sepunggung, sedikit bergelombang. Bibirnya merah. Kulit putih. Ia memakai softlens mata. "Mas, mau minum apa, mau kubuatkan kopi?" tawar wanita yang mengaku asli Kota Semarang ini. 

Ia duduk di spring bed dengan dua kaki bersimpuh. Perempuan ini mengaku tengah hamil tujuh bulan. Dia mengaku terpaksa mencari nafkah menjadi perempuan open BO karena tuntutan kebutuhan.  

"Ya masih melayani, gimana lagi namanya butuh duit. Sehari saya hanya melayani tiga tamu. Sekarang memang saya batasi. Kalau pas tidak hamil dulu, bisa sampai enam sampai tujuh tamu. Kalau sekarang eman-eman perutnya," akunya. 

Dikatakan, tarif Rp 500 ribu tersebut memang lebih mahal ketimbang tarif saat dirinya tidak hamil. "Lebih tinggi sekarang, sensasi bumil kan mahal, Mas. Kalau dulu sebelum hamil Rp 400 ribu nett. Kalau sekarang Rp 500 ribu. Kalau di luar kota bisa sampai Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu. Saya juga panggilan ke sana (luar kota, Red). Itu sudah include," jelasnya. 

SL mengaku, pelanggannya dari berbagai kalangan, mulai masyarakat umum, mahasiswa, pengusaha, hingga kalangan pejabat. Namun, secara tegas, dia menolak melayani tamu anak di bawah usia 17 tahun. "Yang mencari bumil itu rata-rata mereka bumillover. Bukan orang yang biasa-biasa. Jadi, sukanya nyari yang ibu-ibu hamil. Pejabat banyak. Rata-rata dia mencari sensasi. Pada penasaran," jelasnya. 

"Saya lebih tertarik sama laki-laki yang lebih tua. Yang penting bersih, wangi, dan yang pasti banyak duit. Mereka masuk sini, harus mandi dulu. Kalau pulang terserah mereka," sambungnya. 

Sebelum hamil, SL juga mengaku senang melakukan kencan dengan berbagai fantasi. Selain tamu perorangan, ia juga melayani kencan dengan dua orang sekaligus alias threesome. Tentu saja dengan tarif yang lebih tinggi dibanding pelayanan pada umumnya. 

"Kalau fantasi sama biasa kan harganya beda. Bisa sampai Rp 2 juta sekali kencan. Lebih mahal yang fantasi. Kadang sama dua cowok. Kadang sama satu cowok dan satu cewek. Pernah melayani pasutri juga. Kalau fantasi yang paling liar, ya sama suami istri. Threesome. Melayani gitu pernah, sebelum hamil pernah," katanya tanpa tedeng aling-aling. 

Setiap berkencan, SL selalu meminta tamunya memakai alat pengaman kondom. Alasannya, untuk kesehatan. Terlebih dalam kondisi hamil, agar bayi yang dilahirkan tetap terjaga kesehatannya. "Kalau tidak mau (pakai kondom), ya tidak jadi, tidak apa-apa. Harga segitu full service, pakai kondom juga. Karena jaga kebersihan itu harus. Wajib menggunakan kondom. Kadang ada tamu yang komplain, kan sudah hamil, kenapa pakai kondom? Tetap gak bisa, harus pakai kondom," tegasnya.  

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X