Persiapan Pemberangkatan, Travel Diminta Mendata Jamaah Tunda

- Rabu, 13 Oktober 2021 | 11:36 WIB
ilustrasi umrah
ilustrasi umrah

JAKARTA – Setelah ada nota diplomatik dari Arab Saudi, Kementerian Agama (Kemenag) langsung tancap gas bersiap memberangkatkan jamaah. Diantara langkah yang dilakukan, meminta seluruh penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) untuk mendata jamaahnya yang mengalami penundaan pemberangkatan.

Permintaan pendataan tersebut dikeluarkan Kemenag (11/10) dan ditandatangani langsung Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief. Melalui surat itu, PPIU atau travel umrah mempersiapkan keberangkatan jamaah umrah. Khususnya bagi jamaah yang sudah melunasi biaya umrah, tetapi tertunda pemberangkatannya karena Covid-19 hingga saat ini.

Selain itu travel umrah diminta mendata para jamaahnya untuk pelaksanaan vaksinasi dosis lengkap. Vaksinasi ini penting sebagai syarat untuk keberangkatan umrah. Travel umrah diminta melaporkan data jamaah yang sudah memperoleh vaksinasi Covid-19 dosis lengkap. Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief juga meminta travel untuk menyampaikan data jamaah yang melakukan pembatalan atau penarikan biaya umrah.

Hilman menegaskan dari pemerintah Arab Saudi belum diputuskan tanggal berapa mereka mulai membuka penerbangan umrah dari Indonesia. ’’Tetapi kita terus menyiapkan. Baik persiapan di dalam maupun di luar negeri,’’ katanya. Pendataan jamaah umrah tertunda yang sudah divaksin tersebut bagian dari persiapan jelang dibukanya kembali penyelenggaraan umrah.

Sebagaimana diketahui penyelenggaraan umrah tertunda sekitar setahun lebih. Data Kemenag ada 59.757 orang calon jamaah umrah yang sudah memiliki nomor registrasi. Sekitar 30 ribu jamaah atau lebih dari 50 persen berusia lebih dari 50 tahun. Calon jamaah ini sudah mendaftar, tetapi tertunda keberangkatannya. Penyebabnya Arab Saudi memaukkan Indonesia dalam daftar suspen penerbangan.

Sekjen Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umrah Haji (AMPUH) Indonesia Wawan Suhada membenarkan surat tersebut. Dia mengatakan para travel umrah langsung melakukan pendataan. Apalagi mereka sudah tidak sabar untuk bisa kembali memberangkatkan jamaah umrah.

’’Kami apresiasi respon Kemenag tersebut. Responnya cepat,’’ katanya. Wawan menjealskan langkah pendataana calon jamaah umrah yang mengalami penundaan itu sudah tepat. Saat ini para travel umrah berharap ketersediaan vaksin Covid-19 sesuai dengan ketentuan pemerintah Arab Saudi. Termasuk juga ketersediaan vaksin untuk booster.

Dia juga berharap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera menyiapkan solusi QR Code untuk menampilkan status vaksinasi. Keberadaan QR Code ini sangat penting karena menjadi syarat yang ditentukan oleh Arab Saudi. Untuk itu data vaksinasi Covid-19 dari pemerintah Indonesia perlu dikomunikasikan kepada otoritas Arab Saudi. (wan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X