Warga Sydney Rayakan Bebas dari Kuntara

- Rabu, 13 Oktober 2021 | 10:33 WIB
BEBAS: Warga Sidney, Australia, sudah boleh keluar rumah setelah 106 hari lockdown karena Covid-19.
BEBAS: Warga Sidney, Australia, sudah boleh keluar rumah setelah 106 hari lockdown karena Covid-19.

’’Ini adalah hari kebebasan.’’ Pernyataan itu dilontarkan Perdana Menteri Negara Bagian New South Wales (NSW), Australia, Dominic Perrottet, Senin (11/10). Itu merujuk pada berakhirnya lockdown di Sydney. Ibu kota NSW itu sudah dikuntara selama 106 hari. Kebijakan itu tidak lagi diperpanjang setelah kasus penularan baru terus menurun. Sebanyak 70 persen populasi yang berusia 16 tahun ke atas juga sudah divaksin penuh.

Penduduk yang dikuntara selama tiga bulan lebih langsung menyambut dengan antusias berakhirnya lockdown. Awal dini hari kemarin, kelab malam dibuka dan mereka yang sudah rindu bersosialisasi langsung berbondong-bondong menyerbu. Kmart di Mount Druitt, yang buka pada menit-menit awal berakhirnya lockdown juga diserbu pengunjung. Ratusan orang antre untuk masuk. 

Kafe, restoran, salon, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat lainnya menyusul buka ketika matahari mulai muncul. Mereka yang bisa menunjukkan bukti telah divaksin penuh bebas masuk. Hampir semua tempat dipenuhi oleh penduduk. Tidak ada lagi jalan yang sepi.

Sebagian penduduk ada yang memilih untuk mengunjungi anggota keluarga yang jauh. Selama lockdown, ada batasan bepergian yaitu maksimal radius 5 kilometer. Kini sebanyak 10 orang sudah divaksin lengkap boleh berkumpul di satu rumah. Acara pemakaman ataupun pernikahan juga bisa dihadiri maksimal 100 orang.

Perrottet menegaskan akan lebih banyak kelonggaran diberikan. Itu jika 80 persen penduduk di atas 16 tahun sudah divaksin penuh. Saat ini lebih dari 90 persen penduduk sudah mendapatkan minimal satu dosis vaksin. Penduduk pun masih disarankan memakai masker di dalam ruangan dan di area tertentu. ''Ini adalah 100 hari yang sulit. Tapi usaha yang dilakukan penduduk di penjuru negara bagian, untuk keluar dan divaksin, telah membuat hari yang luar biasa ini terjadi,’’ tegasnya seperti dikutip BBC. Dia menambahkan, rumah sakit sudah siap jika ada kenaikan penularan.

Lockdown di Sydney dimulai akhir Juni lalu ketika varian Delta menyebar dengan cepat. Varian tersebut memicu lebih 50 ribu penularan dan 439 kematian di NSW. Hingga saat ini, NSW belum menerapkan sistem untuk mengecek status vaksinasi penduduk. (sha/bay/jpg/dwi/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X