AKTIVITAS masyarakat Balikpapan sedikit longgar seiring dengan turunnya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ke level 2. Masyarakat pun diminta untuk tetap waspada dengan tidak abai dengan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 demi mencegah terjadinya lonjakan kasus.
Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak menerangkan agar masyarakat tetap disiplin prokes. “Kami senang turun ke level dua dan mudah-mudahan turun lagi. Tapi, itu semua bergantung pada seluruh masyarakat. Kepatuhan prokes paling penting,” ujar Kapolda.
Sebab, menurutnya, jika abai prokes dan lengah dikhawatirkan kasus positif Covid-19 meningkat lagi. Termasuk warga yang sudah divaksin sekalipun, karena faktanya ada cukup banyak kasus mereka yang sudah divaksin masih bisa terpapar Covid-19.
“Banyak kasusnya, sudah divaksin masih terpapar. Sekali lagi saya minta masyarakat untuk patuh disiplin prokes,” pintanya. Program vaksinasi terus digenjot untuk mempercepat terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok. “Vaksinasi akan kita genjot terus, kita percepat supaya lebih cepat juga semua masyarakat divaksin. Dengan demikian terbentuk herd immunity,” harapnya.
Sementara itu Dinas Kesehatan Kota Balikpapan berencana melakukan vaksinasi door to door khusus para warga lanjut usia (lansia). Mengingat hingga kini masih ada lansia yang enggan mengikuti vaksinasi Covid-19. Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, pihaknya menerima laporan ada beberapa RT masyarakat lansia-nya enggan divaksin.
“Minat vaksinasi lansia juga menurun. Terlihat dari jumlah lansia yang datang ke kelurahan untuk divaksin. Nah, ini kita juga menjadi masalah karena puskesmas sudah berusaha setiap hari membuka kesempatan untuk lansia. Tapi, sepertinya makin kurang yang datang,” ujarnya.
Padahal kata dia, vaksinasi lansia menjadi indikator penilaian untuk penetapan status PPKM di daerah. “Vaksinasi yang dinilai adalah vaksinasi pada lansia,” ujarnya. Karenanya kemungkinan akan menggencarkan vaksinasi door to door seperti yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) selama ini untuk mendorong percepatan vaksinasi.
“Tapi jika vaksinasi lansia menjadi indikator dua minggu ke depan untuk penetapan level, maka kita perlu bantuan bagaimana memobilisasi lansia untuk divaksin,” katanya. Pihaknya juga berencana memperbanyak door to door seperti yang dilakukan oleh BIN, yakni mendatangi langsung rumah lansia Sampai pekan lalu, vaksinasi lansia masih mencapai angka 52,1 persen atau 20.836 dosis dari 40.048 sasaran. (pro)