Maharnya Rp5,8 Triliun, Newcastle United Dibeli Pangeran Mohammed bin Salman

- Sabtu, 9 Oktober 2021 | 12:04 WIB
SERASA JUARA: Fans Newcastle United merayakan pergantian kepemilikan klub kesayangan mereka di luar area St James’ Park kemarin (8/10). (AFP )
SERASA JUARA: Fans Newcastle United merayakan pergantian kepemilikan klub kesayangan mereka di luar area St James’ Park kemarin (8/10). (AFP )

NEWCASTLE UPON TYNE – Newcastle United tak sedang juara apa pun. Tapi, pemandangan di depan St James’ Park, kandang Newcastle United, Jumat (8/10) disamakan surat kabar The Chronicle Live seperti saat klub berjuluk The Magpies tersebut menjuarai Championship 2016–2017. Gelar terakhir klub yang pada 9 Desember akan berusia 129 tahun tersebut.

Ratusan fans The Magpies berteriak-teriak dan menari-nari seolah merayakan kemenangan. Beberapa di antaranya juga mengenakan jubah dan serban lengkap dengan topeng berwajah Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS). ”Kami lebih kaya darimu, Manchester City… Kami lebih kaya darimu…,” begitu bunyi chant Toon Army, sebutan fans Newcastle United.

Kegembiraan fans The Magpies meluap setelah proses akuisisi klub kesayangan mereka tuntas kemarin. MBS melalui Public Investment Fund (PIF) dan dibantu PCP Capital Partners serta RB Sports & Media mengambil alih kepemilikan The Toon, sebutan lain Newcastle United. Nominal akuisisi mencapai GBP 300 juta (Rp 5,8 triliun).

Nilai investasi itu pun menempatkan The Magpies sebagai klub terkaya di Premier League, bahkan di dunia. Bayangkan, sebelas kali lipat ketimbang nilai investasi yang sudah dikeluarkan Sheikh Mansour saat mengakuisisi The Citizens –julukan Manchester City– pada 2008 yang ”hanya” GBP 24 juta (Rp 464,6 miliar).

Akuisisi itu mengakhiri 14 musim kepemilikan The Magpies dari Mike Ashley yang kerap mendapat protes dari fans karena persoalan finansial. ”Ambisi kami pun akan sama besarnya dengan City maupun Paris Saint-Germain soal trofi juara,’’ sebut Amanda Staveley, broker yang berhasil mendekatkan Newcastle dengan PIF, kepada The Sun.

Staveley menyamakan The Magpies dengan City dan PSG lantaran dikuasai uang dari negara Arab. Sheikh Mansour berasal dari Uni Emirat Arab, sedangkan PSG jadi milik pebisnis Qatar Nasser Al-Khelaifi sejak 7 Oktober 2011 atau tepat sedekade lalu. Dua klub itu sukses di liganya masing-masing. Kalau PSG sudah memenangi tujuh titel Ligue 1 selama dikuasai Al-Khelaifi, City era Sheikh Mansour lima kali berjaya di Premier League.

Hanya, untuk target terdekat, Newcastle United ingin bisa bersaing di papan atas Premier League. Persaingan yang biasanya identik dengan big six (City, Manchester United, Liverpool FC, Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur). ”Akan menjadi big seven? Kenapa tidak,” koar Staveley.

Capaian terbaik The Magpies di Premier League adalah runner-up beruntun pada 1995–1996 dan 1996–1997. Era saat mereka memiliki Les Ferdinand dan Alan Shearer sebagai mesin pendulang gol. Sementara itu, kali terakhir Newcastle United menjadi kampiun di kompetisi kasta teratas Inggris sudah sangat lama sekali, yakni era First Division 1926–1927. ’’Takeover ini merupakan transformasi yang besar. Kami ingin meraih trofi, tetapi trofi memerlukan investasi, waktu, kesabaran, dan kerja sama tim,’’ beber Staveley.

Terpisah, Shearer sangat antusias menyambut wajah baru Newcastle United. Pria yang juga pernah menangani The Magpies sebagai interim pada 2009 itu mengibaratkan klub yang membesarkan namanya tersebut telah keluar dari lorong gelap selama 14 tahun. ”Setelah bertahun-tahun tanpa ambisi yang nyata kecuali sekadar bertahan di liga atau berkompetisi di piala-piala lokal, sudah saatnya klub ini mulai mendongakkan kepala,’’ tutur Big Al –julukan Shearer–seperti dikutip Daily Star. (ren/c13/dns)

 

 

Setelah Terkatung-katung 620 Hari

 

TUNTASNYA akuisisi Newcastle United oleh Public Interest Fund milik Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) melewati banyak polemik berkepanjangan. Bahkan, proses perpindahan kepemilikan The Magpies tersebut memakan waktu sampai 620 hari. (ren/c17/dns)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X