SAMARINDA – Level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kaltim yang sudah turun, membuat aktivitas pendidikan mendapat “lampu hijau” untuk kembali dilaksanakan. Begitu pun dengan dunia perkuliahan.
Dua universitas di Kota Tepian, Universitas Mulawarman (Unmul) dan Universitas 17 Agustus Samarinda (Untag) siap kembali menerapkan kembali pembelajaran tatap muka (PTM).
Di Unmul, Ketua Satgas Covid-19 Unmul dr Nataniel Tandirogang menuturkan, pihaknya sudah merencanakan PTM dalam waktu dekat. “Sudah ada beberapa fakultas yang konsultasi,” ungkapnya. Sesuai yang direncanakan, Oktober di pekan kedua beberapa fakultas mulai kembali belajar tatap muka.
Nataniel yang juga sebagai ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim itu menyebut, kondisi Samarinda yang sudah menyentuh PPKM Level 2, membuat pihak kampus mulai menimbang untuk kembali PTM, namun dengan beberapa catatan khusus. “Sebanyak 25 persen dari total mahasiswa sekitar 28 ribu sudah bisa kembali PTM. Tapi sementara mengutamakan mahasiswa yang domisili di Samarinda, agar menjaga mobilitas warga antarkota,” tegasnya.
Sudah 95 persen, lanjut Nataniel, dosen dan tenaga pendidik yang mendapat jatah vaksinasi. Namun, untuk level mahasiswa, dia menegaskan, angkanya masih sedikit, sekitar 10 persen. “Karena ada sesuatu dan lain hal, begitu juga dengan dosen dan tenaga pendidik. Ada yang menolak untuk divaksin, ada yang tidak memenuhi syarat, atau ada juga yang baru terpapar,” jelasnya. “Kalau belum bersedia divaksin silakan aja mengajar, karena vaksin kan bukan syarat untuk belajar tatap muka, tapi untuk mengurangi risiko penularan. Kuncinya melaksanakan protokol kesehatan dengan baik,” tambahnya.
Di Unmul, syarat pertama kali menggelar PTM yakni menunjukkan bukti pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) bagi mereka yang belum mendapat vaksin. “Itu difasilitasi Unmul, gratis. Bagi yang sudah vaksin cukup swab antigen, tapi kalau ada gejala tetap harus PCR,” jelasnya. (dra/k8)