RDMP Kembangkan Terminal Lawelawe

- Jumat, 8 Oktober 2021 | 09:45 WIB
EKSPANSI: Pertamina membangun terminal minyak mentah di kawasan Terminal Lawelawe, Penajam.
EKSPANSI: Pertamina membangun terminal minyak mentah di kawasan Terminal Lawelawe, Penajam.

PENAJAM - Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan melakukan ekspansi dengan membangun terminal minyak mentah di Terminal Lawelawe, Kecamatan Penajam, Penajam Paser Utara (PPU). Terminal ini dipersiapkan untuk menerima pasokan minyak mentah dari kapal tanker, kemudian disalurkan ke kilang Pertamina di Balikpapan.

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, Ifki Sukarya menyampaikan hal tersebut, seperti yang dikutip koran ini melalui siaran pers tertanggal 5 Oktober 2021. Disebutkan bahwa dedikasi Pertamina dalam menyokong Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan dibuktikan melalui keberhasilannya mencetak milestones proyek.

Setelah sukses melakukan lifting alkylation reactor equipment pada Agustus 2021, gerak cepat Pertamina kembali ditandai dengan ekspansi pembangunan terminal crude oil di Lawelawe, PPU. Tak hanya fokus mengejar pembangunan jalur pipa lepas pantai (offshore) dan darat (onshore) sepanjang total 41 kilometer, dua tangki raksasa dengan total kapasitas 2 juta barrel nantinya menjadi komponen penunjang Terminal Lawelawe.

Agresivitas Pertamina melalui PT KPI Unit Balikpapan dalam melakukan pengembangan Terminal Lawelawe dilandasi oleh fungsi penting prasarana tersebut bagi RDMP Balikpapan. Disebutkan Ifki Sukarya, Terminal Lawelawe berperan sebagai area penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran minyak mentah ke kilang Pertamina di Balikpapan.

“Dalam proyek RDMP Balikpapan ini kami membangun SPM (single point mooring) berkapasitas 320 deadweight tonnage yang berfungsi menerima pasokan minyak mentah dari kapal tanker. Minyak mentah dari SPM akan disimpan di Terminal Lawelawe dan disalurkan ke kilang Pertamina di Balikpapan,” jelas Ifki.

Untuk menunjang proses tersebut, PT KPI Unit Balikpapan on track menggarap pembangunan fasilitas pipa darat dan lepas pantai dari SPM ke Terminal Lawelawe dan dari Terminal Lawelawe ke kilang Pertamina Balikpapan. “Progresnya baik, termasuk untuk jalur pipa 20 inci onshore dari Penajam Station menuju Kilang Balikpapan yang ditargetkan bisa masuk ke proses penggelaran pipa Oktober 2021,” ungkap Ifki.

Jalur pipa offshore dan onshore sebesar 52 inci dan 20 inci sepanjang kurang lebih 41 kilometer akan menghubungkan titik-titik penting. Mulai SPM, Pantai Tanjung Jumlai, Terminal Lawelawe, Penajam Station dan Kilang Balikpapan. Semua pipa yang digunakan dalam proyek Lawelawe ini buatan dalam negeri. Baik yang onshore maupun offshore. Capaian TKDN ditargetkan minimal di angka 30 persen.

Gerak cepat PT KPI Unit Balikpapan juga ditunjang dengan pembangunan dua tangki penyimpanan minyak mentah dengan total kapasitas 2 juta barel. Tangki ini menambah kapasitas tangki yang ada saat ini sebesar 5,6 juta barel, sehingga jumlah total kapasitas menjadi 7,6 juta barel.

 “Tangki-tangki raksasa berkapasitas 2 juta barrel ini dirancang cermat dengan perbaikan tanah yang menggunakan metode stone column serta dynamic compaction untuk meningkatkan kestabilan lahan,” jelas Ifki.

Paralel dengan capaian-capaian tersebut, PT KPI Unit Balikpapan tengah membangun fire water tank dan fasilitas pendukung lain seperti steam and power generation, raw water cooling system, dan fire protection system.

Sejalan dengan mandat Presiden Republik Indonesia terkait percepatan pembangunan kilang untuk menyokong kemandirian energi, melalui RDMP Balikpapan, Pertamina targetkan penambahan kapasitas produksi sebanyak 38 persen dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barrel per hari.

Sejak adanya restrukturisasi di tubuh Pertamina, PT KPI yang menjadi induk usaha kilang petrokimia Pertamina kini menjadi pengelola proyek RDMP Balikpapan. Hingga September 2021, proyek EPC ISBL OSBL RDMP Balikpapan telah mencapai overall progress 41,55 persen, di atas target revisi 40,00 persen.

Dijelaskan Ifki Sukarya, RDMP Balikpapan yang dikelola PT KPI terdiri dari dua fase. “Fase 1 yang ditargetkan rampung 2024 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas menjadi 360 ribu barel per hari dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V,” tutur Ifki.

Sementara fase dua yang ditarget rampung pada 2026 bertujuan meningkatkan fleksibilitas pasokan minyak mentah serta memproduksi minyak mentah ekonomis yang lebih banyak tersedia di pasaran dengan kandungan sulfur 2 persen. (ari/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X