Polemik Ambil Alih Pemanduan Kapal di Muara Badak, Merasa Diintimidasi, Warga Lapor Polisi

- Rabu, 6 Oktober 2021 | 11:53 WIB
BERBUNTUT PANJANG. Warga saat menggelar aksi unjuk rasa di Mapolsek Muara Badak.
BERBUNTUT PANJANG. Warga saat menggelar aksi unjuk rasa di Mapolsek Muara Badak.

TENGGARONG – Rencana pengambil alihan pengelolaan aktivitas pemanduan kapal di perairan Kecamatan Muara Badak kembali menuai polemik. Merasa diintimidasi oleh sekelompok orang, pihak Forum Gerakan Pemuda Masyarakat Pengempang (FGPMP) melaporkan peristiwa dugaan premanisme tersebut ke polisi.

Upaya peralihan pengelolaan aktivitas jasa pandu dan tunda tersebut memang berkali-kali mendapat penolakan warga. Jasa yang diklaim dikelola oleh warga sejak zaman era kejayaan kayu itu, dianggap tak pernah bermasalah. Masyarakat setempat pun dianggap paham alur pelayaran yang aman.

Ketua II FGPMP, Alimin Mulyadi mengatakan, pihaknya memprotes adanya kapal berstiker logo PT Pelindo yang mencoba hendak memasuki kawasan pandu tunda, beberapa hari lalu. Kapal tersebut sudah mulai masuk dan dianggapnya memaksakan kehendak.

Dalam aksi penghadangan kapal, sempat terjadi ketegangan. Ia pun menduga, masuknya kapal tersebut diduga turut digerakkan pihak tertentu yang mengatasnamakan masyarakat. Selama ini kata dia, pihaknya sudah berupaya menghadang kegiatan, sebelum adanya komitmen pihak terkait.

“Dan mohon maaf, sepertinya mereka digerakkan oleh pihak-pihak tertentu yang memang memiliki power atau kekuatan dan mengatasnamakan masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, kapal tersebut tiba pada (1/10) di perairan Muara Badak.Ia pun menyayangkan adanya indikasi aksi premanisme yang turut mengawal proses kedatangan kapal. Termasuk adanya dugaan pihak tertentu yang turut membawa senjata tajam. Sehingga, pihaknya pun merasa terintimidasi.

“Kami tidak tinggal diam, ini kampung kami,” tegasnya.

Tak terima dengan hal tersebut, pada Minggu, (3/10), FGPMP melakukan aksi damai sekaligus membuat laporan atas dugaan aksi premanisme tersebut. Mereka mendatangi kantor Mapolsek Muara Badak dan melakukan aksi orasi secara bergantian. Termasuk menuntut agar adanya tindaklanjut indikasi aksi premanisme tersebut.

Jika jasa pemanduan kapal yang dikelola oleh masyarakat ini tidak dibenarkan, lanjut Alimin, ia berharap agar pihak terkait yang berwenang bisa memberikan solusi atau petunjuk kepada masyarakat. Termasuk melakukan pembinaan agar kegiatan yang dilakukan masyarakat bisa memiliki legalitas.

Pihaknya pun siap untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Termasuk membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). “Artinya kita siap melakukan pembinaan,” tutupnya.

Sebelumnya diwartakan, Ketua Forum GPMP Sudirman menyebut, warga setempat selama ini secara turun-menurun telah memberikan jasa pemanduan dan tunda di kawasan perairan Muara Badak tersebut. Warga menurutnya memanfaatkan potensi bisnis tersebut untuk bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh warga setempat. Sejak masa era kejayaan kayu kata dia, hilir mudik kapal seringkali dibantu oleh jasa pandu alam yang memahami alur perairan sungai yang aman untuk dilalui.

"Selama ini tidak pernah ada masalah dan aman-aman saja. Kita berharap ada pembinaan kepada kami warga yang sudah lama mengelola ini," katanya.

Sudirman pun menyampaikan, jika warga juga siap untuk melakukan pembayaran pajak dan mengikuti ketentuan yang ada, dengan pembinaan langsung pihak KUPP Tanjung Santan. Terlebih lagi lanjut dia, peluang BUP swasta untuk mengelola kawasan wajib pandu dan tunda sangat terbuka lebar.

Diketahui, KUPP Tanjung Santan Supriyadi sempat memimpin sosialisasi pandu dan tunda dilaksanakan pada awal Juli lalu di kantor PT Pelindo IV di Samarinda. Turut dihadiri berbagai pihak. Di antaranya PT Pelindo IV Cabang Samarinda selaku Badan usaha Pelabuhan (BUP), Kecamatan Muara Badak, Polsek Muara Badak, pihak desa, serta kuasa forum  masyarakat.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X