Begini Upaya Komunitas Save Trowulan Menjaga Warisan Majapahit untuk Generasi Penerus

- Rabu, 6 Oktober 2021 | 10:22 WIB
Komunitas Save Trowulan.
Komunitas Save Trowulan.

Mengadakan trip tematik menjadi salah satu cara Komunitas Save Trowulan dalam mengenalkan jejak peninggalan Majapahit sekaligus ajakan untuk melestarikannya. Mereka juga blusukan keluar masuk hutan demi menemukan situs-situs baru.

 

EDI SUSILO, Kabupaten Mojokerto

 

SALAM itu mereka ucapkan sambil menangkupkan kedua tangan di depan dada sebelum masuk ke area pendapa punden. ”Rahayu, rahayu,” ucap para anggota Komunitas Save Trowulan.

Di tengah pendapa punden yang terletak di Dusun Jati Sumber, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, itu, berdiri batang pohon jati setinggi 2,5 meter. Ada kain kafan yang membungkus tubuh pohon yang konon telah berusia ratusan tahun tersebut.

Pada 2015, pohon jati keramat itu sebenarnya telah roboh dimakan usia. Menimpa beberapa rumah di sekitar punden. Oleh warga dusun yang masuk wilayah Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, tersebut, batang pohon jati lantas dipotong beberapa bagian dan dijual. Hasilnya dibuat biaya membangun lagi rumah yang rusak. Sisa uang dipakai untuk membangun pendapa punden. ”Saat roboh pun, tak merugikan warga,” kata Tono Amboro, wakil ketua Komunitas Save Trowulan.

Jawa Pos ikut nimbrung dalam obrolan pada Senin (30/9) malam pekan lalu yang dipenuhi aroma dupa, asap rokok, dan desingan alat milik pematung yang bekerja di samping punden tersebut. Sejak pandemi melanda, kegiatan Save Trowulan sedikit mengendur. Khususnya mengenai kegiatan yang melibatkan banyak orang.

Berdiri sejak 2013, Komunitas Save Trowulan mula-mula berangkat dari kesadaran yang sama: ingin menyelamatkan situs dan warisan Majapahit yang kini bertebaran di kawasan Trowulan. Mereka lantas bergerak dengan ritme luas: melindungi, menjaga, dan mengenalkan Majapahit, kerajaan besar yang berdiri antara 1293 sampai 1527, kepada masyarakat luas.

Save Trowulan getol memperjuangkan kelestarian peninggalan-peninggalan kuno yang tersebar di kawasan Trowulan. Misalnya, menolak pendirian pabrik baja yang merusak kawasan situs, menyuarakan lambatnya ekskavasi, hingga mengajak masyarakat peduli terhadap peninggalan leluhur. Salah satunya lewat trip yang mereka adakan rutin sebelum pandemi.

Save Trowulan punya tiga trip yang bisa dipilih peserta untuk mengetahui peninggalan Majapahit. Trip dibuat tematik dengan mengunjungi beberapa candi sesuai tema. Ada juga trip mengunjungi beberapa situs yang belum selesai diekskavasi penuh. Misalnya, di situs Tribuana Tungga Dewi, Grogol, hingga terbaru Kumitir. ”Ada kunjungan ke situs candi yang sudah ditemukan penuh, ada yang proses ekskavasi,” jelas Tono yang juga salah seorang pematung batu andesit.

Bukan hanya siang, trip malam mereka pun penuhi. Beberapa kali diadakan, trip malam justru selalu mendapat respons yang besar dari peserta. Terutama mereka yang menggeluti kebatinan. Dan, banyak juga para pejabat dari berbagai kota yang ikut trip berkunjung ke beberapa situs petirtaan.

Event-event ritual rutin juga diadakan. Saban bulan penuh, Save Trowulan menghelat Purnamasidi. Menggelar jamasan pusaka setahun sekali. Semuanya dilakukan untuk nguri-nguri budaya agar tetap hidup di masyarakat.

Ketua Komunitas Save Trowulan Eko Prasetyo mengakui, dirinya dan kawan-kawannya sangat cemas dengan ancaman tergerusnya kebudayaan leluhur. Dia mencotohkan makin berkurangnya jumlah pematung generasi muda di desanya. Itu bukan karena murni anak mudanya tidak mau meneruskan kerja seni tersebut. Namun, wadah yang memberi mereka kesempatan belajar tidak diberikan. ”Lama-lama akan surut,” katanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X