Cerita Warung Berjalan Kakek Ongen pada Setiap Akhir Pekan

- Selasa, 5 Oktober 2021 | 11:56 WIB
Warung berjalan kakek Ongen.
Warung berjalan kakek Ongen.

Tiap kali berbagi kepada anak-anak kurang mampu, Mohamad ”Ongen” Sangaji mengajak serta istri, anak-anak, dan cucu-cucunya. Itu dimaksudkan agar kebiasaan berbagi yang diajarkan orang tuanya dulu menitis pula kepada para keturunannya.

 

Agas Putra Hartanto, Jakarta

 

JAJANAN itu berjajar di bagasi mobil. Ada tiga tulisan di lembaran kertas tergantung, satu di antaranya berbunyi: ”Warung berjalan Kakek Ongen. Silakan ambil. Gratis. Bayar pakai doa.” Yang dimaksud dengan Kakek Ongen adalah Mohamad Sangaji atau yang akrab disapa Pak Ongen. Ongen merupakan panggilan masa kecilnya.

Kegiatan kakek 58 tahun itu ramai menjadi perbincangan setelah videonya diunggah di akun TikTok @mutiarasangaji. Saat ditemui Jawa Pos di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (30/9) pekan lalu, dia mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebenarnya sudah berjalan lama. Bermula dari warung jajanan gratis yang dibuat untuk cucu dan keponakannya ketika keluarga besar berkumpul. Modal untuk membuka warung didapat patungan. Dari keempat anaknya, istri, dan tentu Pak Ongen yang menutup kekurangannya. ”Buat seru-seruan aja,” katanya.

Menurut dia, ada games untuk bisa mendapat jajan. Misalnya, hafalan surah Alquran. ”Yang bisa hafal ayat atau surah pendek dapat hadiah,” lanjutnya. Kemudian, terlintas di pikiran Pak Ongen membawa konsep tersebut untuk berbagi kepada anak-anak kurang mampu atau kurang beruntung. Di antaranya, sekolah tahfiz Alquran, panti asuhan, dan tempat pengajian anak. Para buyung dan upik bebas memilih seperti belanja di warung.

Setiap kegiatan, Pak Ongen mengajak istri, anak-anak, dan cucu-cucunya. Memberi tahu mereka bahwa masih banyak orang susah. Khususnya mengajari kelima cucunya agar mau berbagi dan peduli terhadap sesama yang membutuhkan. ”Anak-anak sekarang kan cerdas. Rasa ingin tahunya tinggi. Cucu selalu tanya, ngapain sih kakek? Buat apa? Untuk apa? Dijawab sama bundanya, buat bantu anak-anak pintar yang tidak beruntung,” jelas Pak Ongen.

Pak Ongen berharap, kelak jika cucu-cucunya besar dan memiliki rezeki lebih harus berbagi dengan masyarakat yang tidak mampu. Dia yakin, dengan mengajarkan hal kecil itu sejak dini, selanjutnya pasti tertanam dan diingat.

Menurut bapak empat anak tersebut, membayar dengan doa bukan tanpa arti dan tujuan. Pertama, dia ingin tahu seberapa jauh anak-anak hafiz Alquran itu menghafal. Kedua, tentu berharap doa-doa mereka makbul. Agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan masyarakat diberi kesehatan, panjang umur, serta terus bisa berbagi.

”Untuk cucu ditantang nggak? Iya juga. Surah pendek, doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum tidur, dan doa-doa lainnya,” katanya. Selain itu, misalnya pekerjaan sekolah, juga ditanya satu-satu. Pelajaran apa yang dibahas. Diminta menjelaskan lagi. ”Kalau bisa, selesai itu kita bareng-bareng pergi ke ayam goreng Kentucky,” terangnya.

Sampai tadi malam pukul 21.00, video tentang Pak Ongen sudah ditonton lebih dari 132 ribu kali. Pak Ongen awalnya tidak tahu dirinya viral di media sosial. Sebab, dia memang tidak memiliki TikTok, Instagram, dan Facebook yang dikelolanya pribadi. Justru baru tahu dari teman-teman sejawatnya yang membagikan video warung berjalan lewat chat WhatsApp. Juga diberi tahu putrinya, dr Mutiara Sangaji, sang pengunggah video, bahwa video yang diunggah di jagat maya ditonton banyak orang.

”Ya, saya pikir video itu cuma buat dokumentasi. Gak ada niat untuk viral,” ungkapnya. Kakek kelahiran Maluku tersebut biasanya membagi-bagikan jajanannya pada akhir pekan. Sore hari selepas salat Asar. Lantas, pulang menjelang waktu magrib. Pak Ongen juga acap kali keluar bersama cucu-cucunya naik mobil. Berkendara keliling Jakarta Timur. Di tengah jalan, dia suka memberi tantangan kepada cucunya untuk mencari orang-orang kurang mampu yang perlu dibantu.

Biasanya, yang mereka lihat seperti orang yang mendorong gerobak. ”Itu Kek, itu Kek, bapak-bapak gerobak dibantu. Kita turun kasih nasi kotak, jajan, atau uang seadanya. Setelah itu, cucu-cucu saya kasih hadiah es krim,” bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X