Kasus Covid-19 di Kota Balikpapan saat ini semakin terkendali seiring dengan terus menurunnya jumlah kasus positif baru setiap harinya. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty membenarkan hal itu. Dikatakan, perkembangan kasus positif harian menurun sangat signifikan. “Perkembangan kasus positif harian kita sudah sangat rendah, begitu juga dengan yang meninggal. Kemudian yang sembuh juga banyak,” kata Andi Sri Juliarty.
Kondisi tersebut, lanjut wanita yang akrab disapa Dio itu, tentu berdampak pada keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19 dan juga tempat isolasi terpadu yang kian longgar. “Di rumah sakit rujukan saat ini keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 tinggal empat empat persen. Begitu juga dengan di tempat isolasi, yang terisi hanya di Grand Tiga Mustika sebanyak 19 orang,” ungkap Dio.
Meski kian terkendali, pola pikir masyarakat dalam menghadapi Covid-19 perlu menjadi perhatian. Khususnya terkait disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (Prokes) agar tak terjadi gelombang kasus lagi. “Tolong protokol kesehatan harus benar-benar dijalankan dengan baik, supaya kasus ini bisa terus ditekan,” imbuh Jubir Satgas Covid-19 Kota Balikpapan itu.
Sementara data kasus Covid-19 di Kaltim per 3 Oktober tergambar secara umum penurunan kasus di Kaltim. Dari data Dinkes Kaltim, per Minggu (03/10) rata rata kasus harian dibawah 20 kasus. Paling tinggi Balikpapan dengan 17 kasus baru, menyusul Kutai Kartanegara dengan 9 kasus, Samarinda 7 kasus dan Bontang 6 kasus. "Kemudian Berau 4 kasus, Kutai Timur 2 kasus, Kutai Barat 1 kasus, Paser 2 kasus, PPU 1 kasus dan Mahakam Ulu 0 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Padillah M Runa. Artinya lanjut dia, ada 6 kabupaten kota di Kaltim yang dianggap masih zona merah, yakni Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Berau dan Kutai Timur. Kemudian 1 zona kuning, 2 zona aranye dan 1 kabupaten zona hijau yakni Kabupaten Mahakam Ulu. (pro)