Indisipliner, Pemain Borneo FC Dipulangkan Digantikan Yabes

- Sabtu, 2 Oktober 2021 | 12:34 WIB
Rifad Marasabessy (BORNEO FC)
Rifad Marasabessy (BORNEO FC)

JAKARTA – Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong memulangkan Rifad Marasabessy. Pemain 22 tahun itu dikembalikan ke klubnya, Borneo FC. Sebagai gantinya, winger Bali United Yabes Roni Malaifani dipanggil untuk bergabung dengan timnas.

Pemusatan latihan skuad Garuda sendiri dilakukan di Jakarta sebagai persiapan laga playoff Kualifikasi Piala Asia 2022 melawan Taiwan. Laga berlangsung di Buriram, Thailand, dalam dua leg. Yakni, pada 7 Oktober dan 11 Oktober. 

Juru taktik asal Korea Selatan tersebut membeberkan alasannya memulangkan Rifad. Hal itu tidak terlepas dari kedisiplinan. Menurutnya, Rifad telat bergabung dengan tim. ’’Dia datang melebihi waktu yang ditentukan untuk berkumpul di hotel,’’ ujarnya dalam keterangan resmi kemarin.

Selain itu, Rifad disebut tak memberitahukan alasan keterlambatannya. ’’Karena itu, saya mengeluarkannya dari pemusatan latihan,’’ kata pelatih berinisial STY itu. Dia memang sangat mengutamakan kedisiplinan para pemain. Apalagi, laga melawan Taiwan seolah jadi pertaruhannya sebagai pelatih kepala timnas setelah hasil di Kualifikasi Piala Dunia 2022. 

Sebelum Rifad, STY beberapa kali tegas kepada pemain lain. Tak terkecuali penyerang Persija Jakarta Osvaldo Haay yang tidak lagi dipanggil. Selain karena memang cedera, Osvaldo dianggap indisipliner karena tak menyebutkan alasannya absen di pemusatan latihan pada 19 September lalu.

’’Jadi, saya tidak memanggil Osvaldo lagi karena dia tidak mau bergabung. Dia bilang sakit, tapi tidak ada pemberitahuan ke saya. Pemain harus punya tanggung jawab dan disiplin tinggi. Apalagi, ini pemanggilan timnas Indonesia,’’ tegas STY.

Dia tak ingin timnas Indonesia hanya dianggap sebagai tim tarkam yang bisa seenaknya keluar masuk. ’’Kalau pemain begitu, saya yakin pemain itu tidak akan berkembang lebih baik,’’ tuturnya.

STY menjelaskan, pemain yang dipanggil timnas Indonesia harus memiliki tanggung jawab besar meski punya nama besar. Menurut dia, pemain harus berkorban untuk negara. ’’Jadi, kalau tidak ada hati dan sikap seperti itu, tidak usah datang ke pemusatan latihan. Tolong kerja samanya untuk mengembangkan sepak bola Indonesia,’’ tutup pelatih 52 tahun itu. (raf/c18/bas)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X