Jalan Poros Tenggarong Seberang Longsor, Salah Siapa?

- Jumat, 1 Oktober 2021 | 10:33 WIB
-
-

Oleh: Lili Agustiani

Pemerhati Masalah Sosial

 

“Jalan poros putus yah mi” itu kalimat yang pertama saya dengar ketika suami pulang kerja. Saya pun langsung berselancar ke media sosial untuk memastikan berita tersebut. Benar saja, salah satu akun Facebook membagikan beberapa gambar terkait putusnya jalan tersebut di group L1,L2,L3,L4 Separi Tenggarong Seberang.

Dikutip dari salah satu media online bahwa badan jalan di kawasan L2 blok C Dusun Mekar Jaya, Desa Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang, ambruk dan membuat jalan terputus, Selasa (21/9) pagi.

Kondisi jalan itu sebelumnya telah ramai dibahas di media sosial, dan akhirnya benar-benar ambruk. “Putusnya baru tadi pagi, di bawahnya sudah tidak ada penahan lagi,” kata Camat Tenggarong Seberang Sugiarto saat dikonfirmasi. “Sudah tergerus bawahnya, kita bikin jalan alternatif di sebelahnya, kita undang semua perusahaan untuk menindaklanjuti masalah ini,” ujarnya.

Jalan itu juga merupakan jalur menuju Desa Separi, Desa Embalut, Kecamatan Sebulu, Muara Kaman dan beberapa wilayah lainnya. Jadi, jika jalan putus dan tidak segera ditangani, akan menghambat lalu lintas masyarakat.

Tenggarong Seberang salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Kutai Kertanegara. Kalimantan Timur. Wilayah ini terkenal sumber daya alam batu bara yang melimpah.

Telah menjadi rahasia umum, di tengah-tengah masyarakat bahwa jalan umum tersebut selain digunakan untuk pengguna jalan umum, juga sering digunakan untuk truk pembawa muatan batu bara. Kalaupun kita perhatikan kanan kiri sudah banyak galian bekas tambang batu bara. Masyarakat menilai, longsor yang terjadi akibat maraknya tambang batu bara di sekitaran permukiman dan jalan umum.

Kerusakan yang diakibatkan tangan-tangan manusia ini akan berdampak fatal terhadap manusia secara umumnya. Banyak dampak yang akan berakibat pada lingkungan. Misalnya, banjir dan longsor. Punahnya satwa yang dilindungi serta bergesernya kehidupan sosial di suatu tempat yang berdekatan dengan area pertambangan, belum lagi kerusakan jalan umum yang sering dilalui oleh kendaraan pengangkut batu bara ilegal.

Penambangan ilegal ataupun legal sesungguhnya sama-sama memiliki dampak buruk bagi lingkungan jika pengelolaannya diserahkan pada pengusaha atau investor. Mustahil di dalam sistem ekonomi saat ini penguasaan tambang mendatangkan kemaslahatan untuk masyarakat. Kenapa? Karena sejatinya sistem ekonomi kapitalis hanya mementingkan keuntungan semata tanpa mempertimbangkan akibat buruk yang ditimbulkan.

Pengaturan kepemilikan tanah dalam sistem ekonomi kapitalis diserahkan pada mekanisme pasar yang berarti menyerahkan semuanya pada hukum permintaan dan penawaran. Misalnya, kepemilikan tanah sepenuhnya tergantung pasar. Akibatnya, banyak orang tadinya punya lahan resapan air, akhirnya lahan itu dijual karena perlu uang.

Demi profit, oleh investor, lahan itu diubah menjadi real estate. Sementara demokratis, artinya semua peraturan diserahkan pada kehendak rakyat. Padahal rakyat hanya legitimasi. Sebab, sejatinya wakil-wakil rakyat lebih mewakili kepentingannya sendiri.

Sebagai sebuah negara yang berpenduduk mayoritas muslim, sudah sewajarnya kita kembali pada aturan yang dibuat Sang Pencipta, yaitu Allah SWT. Kita paham betul bahwa Islam yang dibawa oleh Rasullullah SAW bukan hanya agama, bukan sekadar tanda pengenal di kolom KTP. Namun, sejatinya Islam yang ada adalah sebuah agama yang membawa peraturan untuk seluruh alam, yaitu jika diterapkan akan mendatangkan Rahmatan Lil’alamin.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X