Kasus Positif Turun Signifikan, Isolasi Terpusat di Hotel

- Selasa, 28 September 2021 | 20:30 WIB

BALIKPAPAN – Kasus terkonfirmasi positif di Kota Minyak terus menurun. Sehingga keterisian kamar di isolasi terpadu (isoter) Asrama Haji Batakan mulai kosong. Ini membuat Pemkot Balikpapan mengubah embarkasi haji sebagai lokasi sentra vaksinasi untuk Balikpapan Timur.

Nantinya pasien yang menjalani isolasi akan dikumpulkan di lokasi isoter lainnya yakni Hotel Grand Tiga Mustika. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menuturkan, pihaknya sudah tidak menerima pasien isolasi di embarkasi haji. Sementara ini tinggal menyelesaikan perawatan pasien yang sudah ada.

“Embarkasi kita alihkan untuk sentra vaksinasi. Saya cek terakhir tinggal lima pasien saat diputuskan jadi sentra vaksinasi pada Minggu,” sebutnya. Dia menjelaskan, pasien isolasi akan terpusat di hotel mengingat kamar yang tersedia masih banyak. Apalagi pemerintah daerah telah mengontrak hotel hingga akhir tahun.

Ada pun kapasitas kamar isolasi di Hotel Grand Tiga Mustika lebih dari 100 kamar. Sehingga pihaknya memaksimalkan pemanfaatan anggaran penggunaan isoter di hotel. “Pasien mulai turun kasus per hari yang masuk isoter hanya satu atau dua orang saja, jadi kami kumpulkan di hotel,” ungkapnya.

Perempuan yang akrab disapa Dio ini menuturkan, tak ada perubahan besar meski isoter berpusat di hotel. Mengingat di sana juga sudah tersedia tenaga medis baik dokter, perawat, dan sebagainya. “Sedangkan tenaga medis yang biasa bertugas di Embarkasi akan melayani vaksinasi. Mereka juga dokter dan perawat,” tuturnya.

Dio menyebutkan, bed occupation rate (BOR) di Kota Beriman sudah semakin jauh menurun. Berdasarkan data Senin (27/9), kamar isolasi terisi sebanyak 50 orang. kemudian untuk ruang ICU terisi 12 orang atau BOR 17 persen. “Artinya BOR hanya 6,5 persen untuk kamar isolasi,” ucapnya.

Menurutnya BOR 6,5 persen ini sudah sangat rendah karena berapa bulan lalu BOR bisa mencapai 100 persen. Dio mengakui, tentu masih ada beberapa pasien yang  memilih isolasi mandiri di rumah. Namun pemerintah akan melakukan pemeriksaan kepada mereka yang isolasi mandiri.

“Dicek oleh petugas puskesmas dan satgas wilayah itu. Apa memang layak untuk masuk isolasi mandiri,” tuturnya. Sebab jika memang tidak memenuhi syarat isoman, maka pemerintah daerah akan mengarahkan pasien untuk pindah ke isoter yang telah tersedia. (gel)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X