IKN Berdampak Positif ke Ekonomi dan Keamanan di Daerah Perbatasan

- Senin, 27 September 2021 | 13:48 WIB

Malaysia pernah punya sejarah memindahkan pusat pemerintahan. Karena itu salah satu alasan Kaltim Post mengundang akademisi dari negeri jiran dalam talk show rutin membahas ibu kota negara (IKN) baru, sehingga bisa berbagi pengalaman.

 

ULIL MUAWANAH, Balikpapan

 

MENGANGKAT tema “Dari IKN sampai Perbatasan Malaysia”, talk show yang digelar media ini berlangsung Jumat (24/9). Diskusi secara daring itu menghadirkan sejumlah tokoh sebagai narasumber.

Di antaranya, Prof Neilson Ilan Mersat (guru besar Universiti Malaysia Sarawak), Henry Bating (akademisi Universiti Malaysia Sabah), Krissusandi Gunui (direktur Eksekutif Institut Dayakologi Pontianak), dan Margiyono (dosen Fakultas Ekonomi Universitas Borneo). Mereka dipandu wartawan senior Kaltim Post, Ajid Kurniawan.

Mereka menyoroti pengaruh pemindahan IKN ke Kaltim terhadap dinamika sosial demografi di perbatasan, terutama kaitannya dengan geoposisi.

Neilson Ilan Mersat menilai pemindahan IKN merupakan sesuatu yang baik dari aspek pembangunan oleh negara. Berkaca dari pengalaman Malaysia, di mana perpindahan pusat pemerintahan dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya memberikan dampak besar terhadap pembangunan dan pertumbuhan sarana serta prasarana.

Sementara aspek lainnya, tidak menutup kemungkinan memang ada kekurangan. Misalnya, kesedihan masyarakat yang telah menempati lokasi Putra Jaya lebih dulu yang menjadi tantangan bagi pemerintah sebelum ibu kota berhasil dipindahkan.

“Saya percaya negara tetangga seperti Brunei Darussalam, termasuk Sabah dan Serawak di Malaysia mendapat keuntungan. Karena saat dilakukan pembangunan, maka lokasi lain turut berdampak. Baik sarana infrastruktur, pariwisata, dan keamanan ditingkatkan untuk mewujudkannya ASEAN Community,” tuturnya.

Dia menyebut, kesejahteraan dan keamanan bagi masyarakat terutama di perbatasan bisa lebih terjamin. Bukan hanya warga Balikpapan, tapi juga Kalimantan secara luas nantinya bisa merasakan manfaat dari perpindahan IKN tersebut.

Adapun, Henry Bating menganggap, Kaltim sangat sebagai IKN baru. Perencanaan desain arsitektur maupun investor pun telah menjalin kerja sama.

Lebih menyikapi secara positif, menurut dia, akan lebih banyak hal baik dibandingkan sisi negatif, terutama yang berkaitan dengan pembangunan akses jalan. Sabah-Sepadan maupun Tawau-Tarakan yang akan menjadi lebih dekat. “Saya kira Kaltim sebagai IKN baru sudah pada tahap yang siap. Namun, karena situasi pandemi, maka pekerjaan pembangunan mengalami sedikit kendala,” tuturnya.

Ia melanjutkan, Pemerintah Malaysia baru-baru ini mengumumkan rencana pembangunan jalan trans Sabah-Kalimantan yang diberi nama Serudong Simanggaris. Bahkan dari sisi pendidikan, Universiti Sabah Malaysia telah melakukan kerja sama dengan Universitas Borneo Tarakan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X