Kinerja Perbankan di Kaltim Membaik

- Senin, 27 September 2021 | 09:22 WIB

PADA Triwulan II 2021 kinerja intermediasi perbankan di Kaltim menunjukkan perbaikan, yang bersumber dari membaiknya dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran pembiayaan. Selain perbankan konvensional, kinerja pembiayaan dan risiko pembiayaan syariah juga membaik.

Membaiknya DPK bersumber dari giro dan tabungan, sementara penyaluran pembiayaan bersumber dari semua jenis kredit (konsumsi, modal kerja, dan investasi). Secara spasial, perbaikan kinerja pembiayaan Kaltim disebabkan beberapa wilayah kabupaten atau kota yang tecermin baik dari tren pertumbuhan yang berlanjut maupun mengecilnya kontraksi.

Di sisi lain, risiko pembiayaan meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya namun berada di bawah threshold 5 persen. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, perkembangan penghimpunan DPK Kaltim bersumber dari membaiknya DPK giro dan tabungan.

Sejalan dengan meningkatnya DPK nasional, penghimpunan DPK Kaltim tumbuh sebesar 9,17 persen (year on year/yoy) dari 7,57 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya. Adapun DPK giro menjadi sumber utama membaiknya kinerja DPK yakni sebesar 24,97 persen (yoy) atau melanjutkan tren pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 10,13 persen (yoy).

Selanjutnya, perbaikan yang sama terlihat dari DPK tabungan yang juga melanjutkan tren perbaikan dari 10,11 persen (yoy) menjadi 10,44 persen (yoy). Sementara deposito terkontraksi sebesar 1,72 persen (yoy), setelah tumbuh positif 2,77 persen (yoy) pada triwulan lalu.

“Berdasarkan jenisnya, DPK Kaltim masih didominasi oleh tabungan dengan share sebesar 45,50 persen, disusul deposito dan giro masing-masing sebesar 31,23 persen dan 23,27 persen,” tuturnya, Jumat (24/9).

Tutuk menjelaskan, membaiknya kinerja DPK Kaltim dibarengi dengan kinerja dari semua jenis pembiayaan di Kaltim. Perbaikan kinerja pembiayaan ditandai dengan mengecilnya kontraksi pada Triwulan II 2021 sebesar 1,94 persen (yoy), dari kontraksi sebesar 4,54 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Dari jenis pembiayaannya, perbaikan kinerja utamanya bersumber dari seluruh jenis pembiayaan mulai dari kredit konsumsi, modal kerja, dan investasi. Kredit konsumsi tumbuh positif 0,19 persen (yoy) setelah kontraksi pada triwulan lalu sebesar 2,20 persen (yoy).

Sementara itu, kredit modal kerja dan investasi, keduanya membaik, sebagaimana tecermin dari mengecilnya kontraksi pada Triwulan II 2021 sebesar 2,19 persen (yoy) dan 2,74 (yoy) dari triwulan sebelumnya kontraksi sebesar 4,65 persen (yoy) dan 5,54 persen (yoy). “Sejalan dengan itu, perbankan syariah juga mencatat pembiayaan yang meningkat,” tuturnya.

Menurut dia, kinerja pembiayaan dan risiko pembiayaan syariah wilayah Kaltim Triwulan II 2021 membaik di tengah DPK yang masih tumbuh relatif tinggi meski melambat. Penyaluran pembiayaan syariah Kaltim tumbuh positif 5,33 persen (yoy), melanjutkan pertumbuhan sebesar 3,85 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Di samping itu, risiko pembiayaan syariah juga membaik, yang tecermin dari menurunnya rasio Non-Performing Financing (NPF) dari 4,36 persen pada triwulan lalu, menjadi 4,06 persen. NPF ini berada di bawah NPL perbankan Kaltim pada Triwulan II 2021, yakni sebesar 4,09 persen.

Di sisi lain, pertumbuhan DPK syariah Kaltim Triwulan II 2021 masih mampu tumbuh relatif tinggi, yakni sebesar 17,35 persen (yoy) meskipun melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 22,93 persen (yoy). (ctr/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB
X