Harapan Besar Untuk Kota Tenggarong

- Minggu, 26 September 2021 | 20:53 WIB
-
-

Catatan : Firnadi Ikhsan, S.Pi 

Penulis adalah Anggota DPRD Kukar, Ketua DPD PKS Kutai Kartanegara

 

-

Kota Tenggarong Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara yang dahulu  juga merupakan ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura telah berusia 239 Tahun.  Kota ini didirikan pada tanggal 28 

September 1782 oleh Raja Kutai Kartanegara ke-15, Aji Muhammad Muslihuddin, yang dikenal pula dengan nama Aji Imbut. Semula kota ini bernama Tepian Pandan ketika Aji Imbut memindahkan ibu kota kerajaan dari Pemarangan. Oleh Sultan Kutai, nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti rumah raja. Namun pada perkembangannya, Tangga Arung lebih populer dengan sebutan "Tenggarong" hingga saat ini.

Peringatan  Hari Ulang Tahun Kota ini di jadikan sebagai momentum menghadirkan tekad untuk membangùn sumberdaya manusia yang berakhlak mulia, unggul dan berbudaya  menuju Kukar Idaman ( Inovatif, berdaya saing dan mandiri). 

Sebagai Ibukota Kabupaten memang tidak salah kalau harapan besar itu diberikan kepada Kota Tenggarong untuk kemudian menjadi contoh kemajuan seluruh Kutai Kartanegara.  

Para pemimpin terdahulu hingga sekarang telah melakukan banyak hal untuk membangun kota ini. Banyak titik yang  dibangun menandakan majunya sebuah kota karena mampu memberikan kenyamanan dan kebahagiaan warga dan pengunjungnya.  

Walau kita juga harus menandai beberapa perkerjaan rumah yang perlu menjadi perhatian untuk tumbuh kembangnya Kota Raja.  Diantaranya, penataan permukiman di kawasan Sungai Tenggarong, pemindahan pasar yang meninggalkan tandatanya, penataan pasar lama serta 

tumbuhnya pasar rakyat di beberapa sudut kota hingga genangan air saat hujan tiba mulai muncul dibeberapa permukiman dalam kota. Selain itu, catatan keberadaan Masjid Agung yang fisiknya perlu perhatian. 

Kita harus terus membangun. Hari ini, semua generasi yang mendiami Kota Raja harus membangun  rasa kebersamaan untuk bersinergi, baik jajaran eksekutif, legislatif, organisasi masyarakat, generasi millenial dan stakeholder lainnya. Prasyarat inilah yang akan mendorong tumbuhnya rasa saling percaya dan rasa memiliki untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan Kota Raja.

Belajar dari kota-kota yang maju dan modern di dunia, ada beberapa hal yang dapat menjadi perhatian semua pihak, yaitu: Pertama, pembangunan infrastruktur harus direncanakan dengan sistematis dan tuntas dalam pekerjaannya. 

Sebagai kota yg terus tumbuh maka penataan kota harus di kawal agar tidak berdampak dan menimbulkan masalah kesemrawutan kota. Hal ini untuk menopang pertumbuhan ekonomi penduduk dan menguntungkan bagi warganya. 

Konsep smart city menjadi pilihan terbaik bagi aktivitas masyarakat kota dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Belakangan ini tampak menggeliat diisi oleh generasi muda kreatif kota dan harus di fasilitasi pemerintah daerah.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X