Catatan : Firnadi Ikhsan, S.Pi
Penulis adalah Anggota DPRD Kukar, Ketua DPD PKS Kutai Kartanegara
Kota Tenggarong Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara yang dahulu juga merupakan ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura telah berusia 239 Tahun. Kota ini didirikan pada tanggal 28
September 1782 oleh Raja Kutai Kartanegara ke-15, Aji Muhammad Muslihuddin, yang dikenal pula dengan nama Aji Imbut. Semula kota ini bernama Tepian Pandan ketika Aji Imbut memindahkan ibu kota kerajaan dari Pemarangan. Oleh Sultan Kutai, nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti rumah raja. Namun pada perkembangannya, Tangga Arung lebih populer dengan sebutan "Tenggarong" hingga saat ini.
Peringatan Hari Ulang Tahun Kota ini di jadikan sebagai momentum menghadirkan tekad untuk membangùn sumberdaya manusia yang berakhlak mulia, unggul dan berbudaya menuju Kukar Idaman ( Inovatif, berdaya saing dan mandiri).
Sebagai Ibukota Kabupaten memang tidak salah kalau harapan besar itu diberikan kepada Kota Tenggarong untuk kemudian menjadi contoh kemajuan seluruh Kutai Kartanegara.
Para pemimpin terdahulu hingga sekarang telah melakukan banyak hal untuk membangun kota ini. Banyak titik yang dibangun menandakan majunya sebuah kota karena mampu memberikan kenyamanan dan kebahagiaan warga dan pengunjungnya.
Walau kita juga harus menandai beberapa perkerjaan rumah yang perlu menjadi perhatian untuk tumbuh kembangnya Kota Raja. Diantaranya, penataan permukiman di kawasan Sungai Tenggarong, pemindahan pasar yang meninggalkan tandatanya, penataan pasar lama serta
tumbuhnya pasar rakyat di beberapa sudut kota hingga genangan air saat hujan tiba mulai muncul dibeberapa permukiman dalam kota. Selain itu, catatan keberadaan Masjid Agung yang fisiknya perlu perhatian.
Kita harus terus membangun. Hari ini, semua generasi yang mendiami Kota Raja harus membangun rasa kebersamaan untuk bersinergi, baik jajaran eksekutif, legislatif, organisasi masyarakat, generasi millenial dan stakeholder lainnya. Prasyarat inilah yang akan mendorong tumbuhnya rasa saling percaya dan rasa memiliki untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan Kota Raja.
Belajar dari kota-kota yang maju dan modern di dunia, ada beberapa hal yang dapat menjadi perhatian semua pihak, yaitu: Pertama, pembangunan infrastruktur harus direncanakan dengan sistematis dan tuntas dalam pekerjaannya.
Sebagai kota yg terus tumbuh maka penataan kota harus di kawal agar tidak berdampak dan menimbulkan masalah kesemrawutan kota. Hal ini untuk menopang pertumbuhan ekonomi penduduk dan menguntungkan bagi warganya.
Konsep smart city menjadi pilihan terbaik bagi aktivitas masyarakat kota dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Belakangan ini tampak menggeliat diisi oleh generasi muda kreatif kota dan harus di fasilitasi pemerintah daerah.