Transaksi nontunai masyarakat Kaltim menggunakan kartu kredit mengalami peningkatan signifikan pada triwulan II 2021. Baik dari segi volume, maupun nominal. Tak hanya itu, volume transaksi kartu ATM atau debit juga mengalami lonjakan.
SAMARINDA - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, perbaikan ekonomi yang terjadi pada triwulan II 2021 turut mendorong volume transaksi kartu kredit. Yakni dari minus 25,79 persen (year on year/yoy) pada triwulan I, menjadi tumbuh sebesar 48,86 persen (yoy) pada triwulan II 2021.
Sementara itu, transaksi kartu kredit secara nominal juga meningkat sebesar 37,50 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 33,41 persen (yoy). “Peningkatan transaksi kartu kredit didorong oleh optimisme masyarakat yang mengalami peningkatan pendapatan seiring ekonomi yang membaik pada triwulan kedua,” jelasnya, Kamis (23/9).
Sejalan dengan peningkatan transaksi kartu kredit, transaksi kartu ATM atau debit juga mengalami peningkatan pada triwulan II 2021. Volume transaksi kartu debit sebesar 2,07 juta transaksi atau meningkat 15,15 persen (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 29,57 persen (yoy).
Sedangkan, dari segi nominal transaksi kartu debit mengalami peningkatan sebesar 20,36 persen (yoy) atau Rp 1,22 triliun. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan nominal transaksi triwulan sebelumnya, yang hanya Rp 1,01 triliun. “Selanjutnya, seiring dengan implementasi elektronifikasi di Kaltim yang terus digencarkan, jumlah akun dan transaksi ritel uang elektronik (UE) terus meningkat,” tuturnya.
Volume transaksi UE pada triwulan II 2021 sebesar 6,20 juta transaksi, atau tumbuh sebesar 55,36 persen (yoy). Dari segi nominal, transaksi UE juga mengalami peningkatan sebesar Rp 678,42 miliar meskipun secara tahunan tumbuh sedikit melambat sebesar 75,37 persen (yoy).
Menurut Tutuk, selama pandemi Covid-19 berlangsung, kepemilikan UE di masyarakat terus mengalami peningkatan dengan total 2,6 juta akun UE pada triwulan II 2021. Seiring peningkatan transaksi alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan UE serta mobilitas masyarakat yang cenderung terbatas akibat berlanjutnya pandemi Covid-19, transaksi masyarakat melalui e-commerce juga kembali meningkat pada triwulan II 2021.
Volume transaksi e-commerce di Kaltim sebanyak 4,8 juta, meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebanyak 3,9 juta transaksi. Nominal transaksi e-commerce di Kaltim turut mengalami peningkatan dengan tercatat sebesar Rp 1,12 triliun. “Hal ini memperlihatkan konsumsi masyarakat yang terus mengalami peningkatan,” jelasnya.
Berdasarkan pangsa jenis produk yang dibeli, transaksi e-commerce oleh masyarakat Kaltim didominasi oleh produk-produk fashion sebesar 29 persen. Kemudian produk elektronik, kebutuhan rumah tangga dan kantor, serta hobi, dengan pangsa masing-masing sebesar 25 persen, 19 persen, dan 18 persen. (ctr/ndu)