Stadion baru tempat pembukaan dihelat telah selesai berbenah. Sejumlah cabor sudah dipertandingkan, tapi beberapa venue masih butuh penyempurnaan.
BAGUS PUTRA PAMUNGKAS, Jayapura
TINGGI bukit itu sekitar 70 meter. Ada jalan setapak menuju puncaknya. Dan, begitu sampai di atas, pemandangan megah tersaji: Stadion Lukas Enembe. Stadion baru di Kabupaten Jayapura itu mewakili kesiapan Papua yang kali pertama menjadi tuan rumah PON (Pekan Olahraga Nasional). Di stadion yang dibangun pada 2016 tersebut, pembukaan PON XX dihelat pada 2 Oktober mendatang.
Kamis (23/9) kesibukan tampak sekali di Lukas Enembe. Kendaraan kontingen lalu-lalang keluar masuk stadion. Di dalam, PB PON tengah memutar otak menyusun seremoni pembukaan. Termasuk melakukan penataan kontingen dari 34 provinsi yang berpartisipasi. Karena itulah, wartawan peliput dilarang masuk kemarin.
Mayoritas rombongan kontingen sudah berdatangan. Jawa Timur (Jatim), misalnya. Seluruh atlet telah diberangkatkan ke empat wilayah penyelenggara: Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Ketua KONI Jatim Erlangga memuji habis-habisan jamuan tuan rumah. ”Setiap rombongan atlet yang datang disambut tarian di bandara. Belum lagi, makanan atlet sudah sesuai dengan kadar gizi ideal,” kata pria 63 tahun tersebut.
Namun, belum semua kontingen tiba. KONI Nanggroe Aceh Darussalam dari ujung barat Indonesia belum mengirim satu pun atletnya ke Papua yang berada di ujung timur tanah air. ”Kontingen Aceh berangkat pada 30 September,” ujar Ketua Harian KONI Aceh Kamaruddin Abubakar dalam rilis yang diterima Jawa Pos.
Total, Aceh akan mengirim 130 atlet. Mereka bakal menjadi atlet-atlet yang menjalani perjalanan paling panjang menuju Bumi Cenderawasih.
Sejauh ini gaung PON 2020 terasa. Sebab, beberapa cabang olahraga (cabor) memang sudah dipertandingkan. Sofbol putra menjadi cabor pertama yang diadu. Pertandingan dimulai Rabu (22/9). Laga pertama dalam PON XX 2020 tersaji antara Sulawesi Tenggara (Sultra) melawan Lampung.
PB PON sengaja memilih pertemuan dua kontingen tersebut. Sebab, kedua tim merupakan unggulan. Sultra merupakan juara PON 2016. Sementara, Lampung adalah juara Pra-PON tahun lalu. ”Sehingga ini menandakan PON yang telah direncanakan sekian lama dengan segala dinamikanya, kerja sama yang kuat, bisa dimulai dengan hebat,” tutur Ketua KONI Pusat Marciano Norman.
Beberapa cabor menyusul diadakan kemarin. Di antaranya, polo air, terbang layang, dan bisbol. Cabor-cabor tersebut memang sengaja lebih dulu diselenggarakan dengan harapan geliat PON mulai terasa sebelum pembukaan. Apalagi, banyak tamu kehormatan yang dijadwalkan datang saat pembukaan nanti.
”Presiden (Joko Widodo, Red) bisa hadir dalam opening dan ini membuat masyarakat bangga. Sebab, olahraga menjadi salah satu yang mendukung masyarakat Indonesia bangkit dari pandemi Covid-19,” kata Marciano.