Tingkatkan Kualitas Survei di Kaltim

- Jumat, 24 September 2021 | 13:20 WIB

SAMARINDA – Tahun ini Kaltim diprediksi mengalami peningkatan inflasi tahunan. Disebabkan pemulihan konsumsi masyarakat yang sudah menahan pengeluaran setahun lebih. Untuk itu diperlukan dukungan penuh untuk kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui penguatan kualitas survei.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, sebagai langkah konkret dalam mendukung efektivitas kinerja TPID, Sekretariat TPID Kaltim melaksanakan Forum Enumerator Survei Harga Penyumbang Inflasi se-Bumi Etam. Utamanya untuk memperkuat kualitas survei dalam rangka mendorong stabilitas harga.

“Forum ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2021 pada 25 Agustus 2021 lalu. Salah satu aspek yang perlu menjadi perhatian adalah memantau dan menyelesaikan kendala produksi, maupun distribusi di lapangan,” ujarnya dalam Forum Enumerator Survei Harga Penyumbang Inflasi se-Kaltim 2021 di Mercure Hotel, Rabu (22/9).

Menurut Tutuk, pemantauan tersebut tentunya dapat dilakukan dan dioptimalkan melalui data hasil survei yang berkualitas dan reliabel. Sehingga, dapat mendukung pengendalian inflasi. Forum Enumerator ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk para enumerator memperoleh pembekalan dan penyegaran. Terkait pelaksanaan survei dari metodologi sampai evaluasi pelaksanaan survey yang akan diikuti oleh enumerator dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim.

“Harapannya kegiatan ini dapat membantu enumerator menghasilkan data yang berkualitas. Sehingga, dapat membantu Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan terkait pengendalian inflasi,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Biro Perekonomian selaku Sekretaris TPID Kaltim Nazrin mengatakan, diperlukan sinergisitas antara TPID Provinsi dan TPID kabupaten/kota dalam menghasilkan data yang representatif. Enumerator di daerah perlu mendapatkan penyegaran materi terkait metodologi pencacahan yang terkini, konsistensi pengumpulan data, dan juga penguatan SOP di lapangan.

Peningkatan kualitas survei, lanjutnya, adalah usaha yang bisa dilakukan dalam rangka mendukung program kerja TPID dan mempertahankan raihan TPID Awards yang selama ini telah berhasil didapatkan. “Kita berharap inflasi di Kaltim bisa terus terkendali,” tutupnya.

Pada 2021 inflasi diprediksikan lebih tinggi dibandingkan tahun 2020. Hal itu disebabkan pemulihan konsumsi masyarakat selama setahun yang mendorong permintaan, namun tetap terkendali dalam rentang sasaran inflasi nasional. Proses pemulihan ekonomi Kaltim yang mendorong berangsurnya peningkatan permintaan dan risiko terganggunya distribusi atau pasokan diperkirakan menjadi faktor utama yang akan menyebabkan tekanan inflasi.

Selain itu, program vaksinasi yang sedang dilakukan secara masif diharapkan dapat mendorong keyakinan masyarakat, untuk perlahan kembali beraktivitas di luar rumah. Selain dari sisi peningkatan permintaan, risiko peningkatan inflasi juga dapat berasal dari masih besarnya risiko terganggunya pasokan atau distribusi dan mekanisme pasar seiring tingginya ketergantungan Kaltim terhadap pasokan komoditas pangan dari luar provinsi, di tengah adanya pengetatan mobilitas dalam bentuk PPKM di Indonesia. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X