Kasus diabetes melitus di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Menurut International Diabetes Federation (IDF) Atlas pada tahun 2015, jumlah penderita diabetes di Indonesia dari 10 juta pada tahun 2015 menjadi 10,7 juta pada tahun 2019 dan diprediksi akan meningkat menjadi 16,9 juta pada tahun 2045.
Disisi lain, buah naga dan nanas ternyata memiliki aktivitas biologis sebagai antidiabetes. Pangan buah naga dan nanas sendiri di Kalimantan Timur tepatnya di desa Batuah sangatlah melimpah. Diketahui bahwa perkebunan buah naga di Kalimantan Timur sangatlah luas, bahkan luasnya mencapai sekitar 671 hektar.
Saat mulai musim buah naga dan nanas, tidak jarang buah-buah tersebut membusuk karena tidak habis terjual di pasaran. Dan hingga saat ini, belum ada teknologi pangan yang memanfaatkan buah-buahan tersebut. Hal ini kemudian menginisiasi 5 mahasiswa UMKT yaitu Erlisa Maharani Putri (S1 Farmasi, 2018), Widya Rahmah (S1 Farmasi, 2018), Mentari Praba Suci (S1 Farmasi, 2018), Helda Rahma (S1 Farmasi, 2018), dan Ayu Azizah (S1 Kesehatan Masyarakat, 2018) untuk memanfaatkan pangan tersebut menjadi Cemilan sehat yang rendah gula. Cemilan ini dibuat dalam bentuk gummy yang sangat disukai oleh anak-anak maupun orang dewasa bahkan lanjut usia karena rasa permen yang enak dan kenyal saat di makan.
Produk ini dikembangkan melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K). Erlisa dan tim terus berupaya membuat produk gummy buah naga dan nanas yang akan sangat disukai oleh masyarakat, terutama masyarakat dengan riwayat diabetes melitus ataupun yang sedang mengalami diabetes melitus. "Produk gummy buah naga dan nanas belum pernah dijual secara resmi dan masih banyak masyarakat yang belum tau manfaat gummy buah naga dan nanas ini untuk Kesehatan," kata Erlisa.
Proses pembuatan produk gummy ini dimulai dengan menyiapkan semua alat dan bahan, menghaluskan buah dan memisahkan antara sari buah dan air buah. Kemudian, dimasak air buah dan dicampur dengan gelatin, jelly plan, serta gula yang aman untuk pasien diabetes. Setelah masak dan bahan tercampur secara sempurna, dituangkan hasil produk ke dalam cetakan gummy dan ditunggu sebentar hingga gummy padat dan kenyal.
"Harapan kami selanjutnya semoga cemilan sehat ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. Terutama bagi para petani buah, agar tidak merasa rugi karena buah yang terbuang percuma dan pasien diabetes yang tidak perlu khawatir untuk bisa mengkonsumsi cemilan ini," tutupnya. (**/ad)