BALIKPAPAN-Persoalan banjir di Jalan Projakal, Km 5,5, Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, sepertinya belum bisa tuntas tahun ini. Akses yang berstatus jalan provinsi itu perlu penanganan ekstra. Berupa normalisasi sungai yang membutuhkan kerja sama antara Pemprov Kaltim dan Pemkot Balikpapan.
Diketahui, jalan penghubung utama ke Pelabuhan Penyeberangan Kariangau itu selama ini menjadi langganan banjir ketika hujan. Membuat akses jalan terputus sementara hingga lebih dari dua jam. Saat banjir menggenangi kawasan tersebut beberapa waktu lalu, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kaltim melalui UPTD Wilayah 1, bersama camat Balikpapan Barat dan lurah Kariangau, sudah melakukan identifikasi persoalan di kawasan itu.
Hasilnya, diperlukan normalisasi dengan memasang beton sepanjang 200 meter di dekat Masjid Al Asmaul Husna. Kemudian, melakukan normalisasi sungai pada dua titik yang masing-masing memiliki lebar dan dalam 1.000 meter dan 3 ribu meter. “Kalau di (APBD) perubahan akan kami usulkan. Namun, kalau dilihat banjirnya, mungkin perlu normalisasi sungai. Kalau parit saja mungkin tidak mengatasi banjir,” kata Kepala Bidang Bina Marga DPUPR-Pera Kaltim Irhamsyah kepada Kaltim Post, Jumat (17/9).
Karena itu, pria yang akrab disapa Iing ini menerangkan, perlu dilakukan koordinasi dengan Pemkot Balikpapan juga. “Sebab, kegiatan ini adalah saluran dengan dimensi besar. Kalau kami di (Bidang) Bina Marga menangani saluran sebagai bangunan pelengkap,” katanya. Dia menerangkan, tahun ini dilakukan pengerjaan perbaikan jalan di kawasan itu dengan nilai Rp 17,916 miliar. Lelang kegiatan sudah tuntas dan dikerjakan PT Qoyyum Pratama Mandiri.
Direncanakan pengerjaan perbaikannya akan dilakukan dengan rigid pavement atau perkerasan kaku sepanjang 2 kilometer. “Jadi, kami menangani (perbaikan) jalannya. Dan tahun ini ada kegiatannya. (Untuk kegiatan normalisasi) perlu koordinasi dulu. Antara Pemprov Kaltim dan Pemkot Balikpapan. Karena kalau bisa ditangani bersama, mungkin lebih baik,” tutup Iing. Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Balikpapan Andi Yusri Ramli mengatakan, tahun ini belum ada rencana kegiatan pembangunan saluran pada lokasi yang menjadi langganan banjir tersebut. Namun, pihaknya segera berkoordinasi dengan DPUPR-Pera Kaltim guna mencari solusi penanganan banjir.
“Insyaallah, kami akan berkoordinasi dengan DPUPR-Pera Kaltim terkait titik-titik mana saja jalan tersebut dilintasi saluran tersebut. Terutama yang memerlukan pelebaran saluran,” ujar dia singkat. (kip/riz/k16)