Pengabdian Nakes Berakhir Pilu di Pedalaman Papua, Sembunyi Kamar Mandi Hingga Memilih Lompat ke Jurang

- Sabtu, 18 September 2021 | 12:33 WIB
Tenaga kesehatan di Kiwirok yang berhasil selamat.
Tenaga kesehatan di Kiwirok yang berhasil selamat.

Penyerangan yang dilakukan KKB pimpinan Lamek Taplo di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (13/9) menyisakan duka bagi para tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di sana. Bagaiman kejadian pilu yang mereka hadapi ?

Laporan: Elfira, Jayapura

 

CERITA pilu dialami para tenaga kesehatan (Nakes) yang mengabdikan diri melayani masyarakat di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. Senin (13/9) lalu. Para Nakes ini menjadi korban keganasan KKB pimpinan Lamek Taplo.

Ketulusan dalam mengabdi di daerah terpencil berakhir dengan duka yang teramat pilu. Dari 11 Nakes yang ada di Distrik Kiwirok, 9 di antaranya selamat dan sudah dievakuasi ke Jayapura. Sementara satu orang yaitu Gabriella Meilani (22) gugur saat berusaha menghindar dari serangan KKB.

Suster Gabriella Meilani yang lompat ke jurang bersama rekannya, ditemukan tak bernyawa di dalam jurang sedalam 300 meter. Sementara satu Nakes lainnya hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.

Masih segar diingatan Mantri Marselinus Ola Attanila salah satu korban yang selamat dari kekejaman KKB Senin (13/9) lalu. Betapa kejamnya perlakukan KKB terhadap dirinya dan rekan-rekannya yang selama ini dengan tulus dan penuh kasih melayani warga di Distrik Kiwirok.

“Atas perlindungan Tuhan Yesus dan Bunda Maria, kami semua Nakes Pegunungan Bintang tiba dengan selamat di Kota Jayapura,” ungkap Marselino usai kedua kakinya menyentuh tanah Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII/Cenderawasih sekira pukul 10:57 WIT.

Marselino beserta 8 Nakes lainnya dievakuasi dari Distrik Kiwirok ke Jayapura menggunakan Helikopter milik TNI AU.

Marselino ingat benar, waktu itu sekira pukul 07:00 WIT, mereka mendapat informasi dari masyarakat akan terjadi penyerangan yang dilakukan KKB terhadap TNI-Polri. Mereka tenaga kesehatan diminta untuk membackup, apabila terjadi penyerangan yang dilakukan oleh KKB terhadap TNI-Polri.

Atas informasi tersebut, Nakes mengambil langkah bijak untuk tetap tenang dalam barak medis dan standby di Puskesmas. Apabila terjadi penyerangan dan ada korban, sebagai Nakes bisa mengantisipasi kejadian itu.

“Tetapi semua itu berbanding terbalik dari apa yang kami pikirkan. Sekira pukul 09:00 WIT, terjadi letusan senjata pertama kalinya di atas Pos Pamtas Distrik Kiwirok. Kami Nakes tidak berpikir bahwa akan terjadi penyerangan terhadap kami, sehingga kami tetap tenang dalam rumah,” ungkap Marselino sembari menahan tangis dan merangkul rekan-rekannya.

Marselino melanjutkan ceritanya dengan tangan yang gemetar memegang mirrophone. Pukul 09:05 WIT, KKB menurutnya mulai menghancurkan Puskesmas, memukul kaca jendela, menyiram bensin sekeliling Puskesmas lalu membakar Puskesmas.

Usai membakar Puskesmas, KKB bergeser ke barak dokter yang bersebelahan dengan Puskesmas Kiwirok. Mereka (KKB) melakukan penyerangan, memukul kaca jendela, menyimar bensin di sekeliling barak dokter dan membakarnya. Padahal, saat itu di dalam barak tersebut di antaranya ada Nakes dr. Restu, suster Siti dan Deny.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X