Upaya PPU Kembangkan Peternakan Sapi, Diarahkan ke Babulu, Perbanyak Ranch Mini

- Selasa, 14 September 2021 | 11:27 WIB
RANCH MINI: Salah satu upaya meningkatkan populasi sapi adalah dengan metode peternakan mini.
RANCH MINI: Salah satu upaya meningkatkan populasi sapi adalah dengan metode peternakan mini.

Wilayah utara Kaltim, yaitu Penajam Paser Utara (PPU), memiliki banyak area bekas hak penguasaan hutan (HPH). Cocok dijadikan peternakan sapi, terutama sapi potong. Namun, program kerja pemerintah daerah belum melirik pemanfaatan bekas HPH itu.

 

KENDATI secara kualitas jumlah populasi sapi terbanyak terdapat di Kecamatan Penajam, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU justru mengarahkan pengembangbiakan sapi ke Kecamatan Babulu atau sekitar 50 kilometer dari pusat ibu kota Kabupaten PPU, Penajam.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU memilih kecamatan tersebut untuk pengembangan sapi potong dengan alasan ketersediaan pakan di kawasan itu cukup banyak. Di samping, warga peternak lebih siap. Di PPU terdapat sekitar 600 kelompok tani yang 40 persen peternak yang mengusahakan sapi potong.

Kebanyakan dari mereka berada di Kecamatan Penajam. Beberapa tahun lalu, pemkab mengembangkan sapi potong di Trunen, Kecamatan Sepaku. Bahkan, telah membangun kandang sapi yang terintegrasi. Namun, tidak terdengar kabar kelanjutannya pada tahun-tahun sekarang ini.

Secara keseluruhan potensi lahan untuk pengembangan sapi di PPU sangat prospektif. Misalnya, terdapat lahan kering seluas 34.024.87 hektare, dan lahan basah seluas 24.284.97 hektare.

Kedua jenis lahan ini dapat dimanfaatkan untuk penanaman hijauan untuk makanan ternak. Sebab, Babulu dilihat lebih siap, sehingga peningkatan potensi pengembangan ternak sapi diarahkan ke sana.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian PPU Arief Murdiyatno kepada pers, baru-baru ini, mengungkapkan, selain diuntungkan tersedia luas lahan untuk pengembangan pakan. Juga, didukung jumlah populasi sapi betina lebih banyak dibandingkan jantan.

Total sapi 16 ribu ekor 68,21 persen di antaranya sapi betina, dan sisanya 31,79 persen sapi jantan. Berbeda konsep dengan peternakan sapi Trunen yang pernah dilakukan sebelumnya, Dinas Pertanian PPU sekarang ini lebih banyak mengembangkan metode peternakan mini (ranch mini) yang cocok untuk pengembangan ternak sapi semi-intensif.

Metode ini didukung kerja sama dengan pelaku usaha untuk keperluan konsumsi daging sapi. Sehingga, peternak sapi tidak lagi waswas terhadap pemasarannya. 

Tidak hanya itu, untuk meningkatkan sumber daya manusia peternak sapi, Dinas Pertanian PPU menggandeng Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, dan Universitas Gajah Mada (UGM) Jogja untuk melakukan pendidikan dan pelatihan (diklat).

Diharapkan dengan diklat yang diberikan oleh kedua perguruan tinggi itu maka peternak dapat menghasilkan sapi dalam jumlah banyak, dan dapat memenuhi permintaan pasar.

Peternak sapi lambat-laun dapat meningkatkan taraf kesejahteraannya sendiri. Seperti, Suseto, ketua Kelompok Tani Sumber Makmur Desa Gunung Intan, Kecamatan Babulu, PPU yang beranggotakan 36 orang, dan 18 orang aktif memelihara sapi, mampu meningkatkan perekonomian.

Bahkan, dia menyebut, salah satu anggotanya bisa berangkat umrah dari hasil memelihara sapi. Untuk jenis sapi, Suseto lebih memilih sapi brahman cross dibandingkan jenis sapi lain. Alasannya, kendati cara pemeliharaannya sama, harga jualnya lebih mahal brahman cross.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X