Volume dan Nilai Ekspor CPO Menghijau

- Selasa, 14 September 2021 | 10:42 WIB

 JAKARTA- Ekspor Crude Palm Oil (CPO) mencatatkan hasil ekspor positif. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), pengiriman ke luar negeri Juli 2021 naik 716 ribu ton menjadi 2,74 juta ton. Sepanjang 2021, total ekspor nasional mencapai USD 120,6 miliar dari Januari sampai Juli. Kelapa sawit dan turunannya berkontribusi 16,09 persen terhadap total ekspor Indonesia.

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono membeberkan bahwa kenaikan ekspor terbesar pada olahan CPO sebesar 548 ribu ton menjadi 2,11 juta ton dan CPO yang naik 104 ribu ton menjadi 151 ribu ton. ”Nilai ekspor produk minyak sawit bulan Juli 2021 mencapai USD 2,80 miliar, naik USD 684,5 juta dari bulan Juni,” ujar Mukti, Sabtu lalu (11/9).

Kenaikan tersebut didorong oleh terkereknya harga rata-rata CPO dari USD 1.054 per ton pada Juni menjadi USD 1.124 pada bulan berikutnya. Secara year on year (yoy), sampai dengan Juli, volume ekspor 2021 turun 0,6 persen dari tahun 2020.

Sementara itu, konsumsi minyak kelapa sawit dalam negeri pada Juli turun menjadi 1,44 juta ton atau 13,1 persen dari sebeluan sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi pada konsumsi untuk biodiesel menjadi 556 ribu ton atau berkurang 121 ribu ton. Pangan turun 95 ribu ton menjadi 708 ribu ton, Sedangkan, oleokimia hanya berkurang 2 ribu ton menjadi 180 ribu ton. ”Secara yoy, konsumsi dalam negeri 2021 masih naik 6,9 persen lebih tinggi dari tahun 2020,” terangnya.

Produksi CPO bulan Juli mencapai 4,05 juta ton atau turun 426 ribu ton dari produksi Juni. Menurut Mukti, faktor musiman yang menjadi penyebabnya. Produksi palm kernel oil (PKO) Juli juga berkurang menjadi 385 ribu ton dari 426 ribu ton pada bulan Juni. Meski demikian, tren produksi selama tahun ini naik dengan laju rata-rata 177 ribu ton per bulan. Secara yoy, produksi CPO sampai Juli lebih tinggi 4,6 persen dari tahun 2020. “Adapun stok akhir Juli naik 49.000 ton menjadi sebesar 4,54 juta ton,” tuturnya.

Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan RI Asep Asmara menambahkan bahwa total ekspor non migas mencapai USD 113,77 miliar pada periode Januari sampai Juli tahun ini. Kelapa sawit mencatatkan kontribusi 17,05 persen. Dari data Kementerian Perdagangan menunjukkan nilai ekspor CPO dan produk turunannya mencapai USD 19,4 miliar sepanjang Januari sampai Juli 2021. Ada kenaikan 55,86 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 yang tercatat, USD 12,44 miliar.

”Nilai ekspor kelapa sawit dan produk turunannya mengalami tren positif sebesar 1,98 persen selama 5 tahun terakhir. Volume ekspor juga mengalami perkembengan sebesar 6,08 persen,” ujar Asep. (agf/dio)

 

 

 

 

Kenaikan Ekspor Terbesar Berdasar Negara Tujuan (4 Tertinggi)

 

Negara Peningkatan Ekspor (Ton)

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X