BALIKPAPAN – Pandemi berdampak ke semua sektor, termasuk mal yang bergantung pada tingkat kunjungan. Apalagi di Kota Minyak sudah beberapa bulan terakhir berada di PPKM Level 4. Imbasnya, pusat perbelanjaan pun mengalami pembatasan pengunjung. Terutama untuk aktivitas makan di tempat (dine in). Bahkan hiburan seperti bioskop dan wahana permainan anak masih harus tutup.
Direktur PT Wulandari Bangun Laksana, pengelola BSB, Tjia Daniel Wirawan mengatakan, selama ini adanya pelonggaran yang dilakukan Pemkot Balikpapan sangat menolong pusat perbelanjaan.
“Sekarang pengunjung jadi lebih berani bisa datang. Pertumbuhan 100 persen dibanding saat PPKM Darurat. Karena awalnya tutup sama sekali, kini jadi boleh beroperasi,” ungkapnya. Sehingga, terasa jumlah pengunjung mengalami kenaikan signifikan.
Dia optimistis beberapa bulan ke depan jumlah pengunjung akan mulai meningkat perlahan. Apalagi kasus terkonfirmasi Covid-19 mulai menurun, sementara jumlah warga yang telah mendapat vaksinasi terus bertambah. “Ini yang membuat pengunjung lebih percaya diri untuk datang ke mal,” katanya.
Daniel mengungkapkan, jumlah kunjungan ikut terdongkrak dari dampak Tol Balikpapan-Samarinda yang telah beroperasi penuh. Seluruh seksi sudah bisa dinikmati masyarakat Kaltim. “Jadi, banyak orang Samarinda mulai turun. Sudah terasa dua mingguan selama tol buka,” ujarnya.
Meski dalam situasi pandemi, pihaknya tetap berusaha memberikan suguhan yang baru. Strategi untuk kembali menarik pengunjung. Rencananya, dalam waktu dekat akan dilakukan soft opening Super Bowling pada 10 Oktober. Menurutnya, menyuguhkan wahana olahraga ini penting.
“Kaltim pencetak atlet bowling. Tapi, tempat latihan mereka tidak ada. Jadi, kita berupaya bisa membantu atlet meraih prestasi lagi ini bisa jadi tempat pelatihan,” sebutnya. Tak hanya itu, ada reopening Score yang memiliki lokasi baru. Seluruh fasilitas olahraga akan berkumpul di area yang sama.
“Gabung antara bowling, biliar, dan simulator golf. Area olahraga jadi satu lokasi,” imbuhnya. Selain pusat olahraga, Daniel menyebutkan akan ada outdoor retail di tepi pantai BSB. Misalnya jajanan dari restoran Korea hingga restoran seafood yang berada di kapal.
Seafood dipilih karena sudah menjadi ikon Balikpapan. Nantinya kapal terdiri dari empat lantai, semua berisikan restoran. Konsep ini akan opening pada Desember mendatang. “Jadi, kami gabungkan bagaimana menikmati sunset sambil makan. Konsep outdoor retail,” tuturnya.
Daniel mengaku belum bisa mengukur sejauh mana konsep outdoor retail bisa mendongkrak pengunjung. Namun, menurutnya konsep outdoor retail belum pernah ada sebelumnya di Balikpapan. “Orang bisa jalan di tepi pantai, ada kafe dan bisa duduk santai. Jadi, ini destinasi baru,” tutupnya. (gel/ms/k15)