Triwulan III, Diprediksi Utang Online Melejit

- Senin, 13 September 2021 | 10:37 WIB

SAMARINDA–Mulai membaiknya perekonomian di Kaltim diprediksi akan mengerek penyaluran kredit pada financial technology (fintech). Sebab, bakal banyak pelaku usaha yang membutuhkan tambahan modal untuk memulai kembali bisnisnya.

Ivan Tambunan, CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan di tengah pandemi, Akseleran tetap mencatat pertumbuhan. Hingga akhir Agustus 2021, mereka berhasil mencatat total penyaluran pinjaman usaha Rp 1,05 triliun atau tumbuh 109 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Saat ini rata-rata penyaluran pinjaman usaha Akseleran setiap bulannya sudah mencapai Rp 170 miliar lebih atau sudah melampaui rata-rata bulanan pada tahun lalu yang berada di kisaran Rp 100–120 miliar.

“Tren penyaluran terus meningkat setiap bulan dan secara kumulatif Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha Rp 2,9 triliun kepada lebih 2.500 peminjam dan didukung oleh sekitar 160 ribu lender retail atau perorangan maupun lebih 17 institutional lender,” ujarnya dalam rilis, Jumat (10/9).

Selain itu, dia menyampaikan, Akseleran akan kembali menutup kuartal ketiga tahun ini dengan pertumbuhan. Setidaknya hingga pada minggu pertama September ini Akseleran sudah melewati realisasi penyaluran pinjaman usaha di kuartal ketiga 2020 dengan pertumbuhan sebesar 43 persen, dan akan melanjutkan rapor hijau yang juga terjadi di kuartal pertama dan kuartal kedua tahun 2021.

Penyaluran pinjaman usaha Akseleran saat ini juga sudah semakin menyebar luas di luar Jawa, antara lain Kalimantan, Riau, Sulawesi, dan Maluku yang masuk ke 10 besar wilayah di Indonesia dengan penyaluran pinjaman usaha terbesar Akseleran.

Sementara di Kaltim, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, utang online masyarakat mencapai Rp 2,36 triliun, dengan jumlah borrower mencapai 518.673 entitas. Tak hanya dari sisi peminjam, namun juga pemberi pinjaman mengalami peningkatan signifikan, pada akhir 2020, jumlah lender asal Kaltim baru mencapai 7.285 entitas, saat ini sudah bertambah menjadi 9.035 entitas.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Sudharma mengatakan, utang online hadir untuk masyarakat unbankable. Sehingga jika penyaluran pendanaan online terus meningkat bukan berarti hal negatif. Justru baik, karena masyarakat sudah menggunakan alternatif lain dalam meningkatkan inklusi keuangan di daerah.

Akan tetapi, OJK berharap, masyarakat peminjam ini harus memastikan kemampuan membayar dana tersebut. Sebab meminjam di fintech itu semuanya berasal dari handphone, sangat mudah dan cepat. Tapi kadang masyarakat lupa dengan risiko gagal bayar, sebab bunga yang diberikan fintech ini juga lebih tinggi dibandingkan rata-rata perbankan.

“Kita berharap jumlah rekening yang terus bertambah, dan nominal yang terus berkembang diikuti dengan kemampuan membayar,” tuturnya.

Fintech hadir sebagai jasa keuangan yang menghadirkan produk yang tidak ditawarkan oleh perbankan. Yaitu, kecepatan dan kemudahan dari sisi persyaratan meminjam. Hal itu menjadi istimewa khususnya di tengah pandemi, saat perbankan banyak memperketat pemberian kredit. Itu juga menjadi salah satu alasan, pertumbuhan penyaluran pinjaman online meningkat signifikan saat pandemi.

Di tengah perbankan yang terus semakin selektif, fintech juga kerap dijadikan dana untuk modal usaha. Sebab, utang online kerap dimanfaatkan bagi nasabah unbankable, untuk mendapatkan aliran dana. Beberapa kelebihan fintech lending memang bermanfaat dalam membantu memulihkan ekonomi. Salah satunya kecepatan dalam menyalurkan dana, untuk para pelaku usaha yang kesulitan mendapat kucuran dana di perbankan, fintech bisa menjadi pilihan untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi.

“Fintech hadir sebagai jasa keuangan yang menghadirkan produk yang tidak ditawarkan oleh perbankan, sehingga bisa difokuskan pada modal usaha. Asal meminjamnya benar-benar pada fintech yang terdaftar dan diawasi oleh OJK,” pungkasnya. (ctr/ndu/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X