Sehat, Kuat, dan Olahraga

- Jumat, 10 September 2021 | 13:13 WIB

Bambang Iswanto

Dosen UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

 

 

SALAH satu nikmat yang paling diharapkan manusia saat ini adalah nikmat sehat. Terlebih pada masa pandemi. Sudah menjadi sebuah kelaziman, komunikasi dibuka dengan kalimat “salam sehat!” atau kalimat serupa seperti “semoga selalu diberikan kesehatan,” dan sejenisnya.

Nikmat sehat bukanlah kemewahan atau nikmat material yang terlihat seperti harta. Tetapi ia terasa sangat mahal dan mewah bahkan orang rela berkorban harta sebesar apapun untuk bisa menjadi sehat.

Mahal dan mewahnya sehat sering dirasakan ketika sakit. Ada sedikit gangguan sakit di telinga saja, misalnya. Seseorang rela mengeluarkan uang ratusan bahkan jutaan rupiah hanya untuk menghilangkannya. Demikian pula dengan setitik lubang di gigi yang menimbulkan sakit ke sekujur tubuh, uang jutaan rupiah dengan ikhlas dikeluarkan demi menyembuhkannya.

Terlebih dengan penyakit besar yang sangat mengganggu dan mengharuskan tindakan operasi medis, uang jutaan bahkan mungkin miliaran rupiah rela dibayar untuk sehat. Tubuh yang tidak sehat merupakan masalah serius yang harus dihadapi dalam hidup. Orang yang tidak memerhatikan kesehatan dalam hidupnya sama saja dengan menabung masalah untuk masa depannya.

Banyaknya orang yang tidak sadar betapa mahalnya nikmat sehat menjadi perhatian Rasulullah dan beliau memperingatkan dengan pesan, “Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia sering lalai, yaitu kesehatan dan waktu luang.” Pesan Rasulullah menegaskan kembali betapa pentingnya kesehatan untuk dipelihara. Bukan hanya ketika sakit baru dirasakan kenikmatannya, tetapi saat sehat pun nikmat itu harus dirasakan dan disyukuri.

Dalam intisari Kitab Ihya’ Ulumiddin, Muhkhtasar Minhajul Qasidin, salah satu bagiannya menjelaskan tentang dialog antara orang miskin yang selalu mengeluh tentang kemiskinannya kepada seorang alim.

Menyikapi curhatannya si alim bertanya kepada si pengeluh, “Maukah Anda dibayar 10 ribu dirham tetapi menjadi buta?” dijawab “tidak” oleh si pengeluh. “Apakah mau dibayar 10 ribu dirham tetapi menjadi bisu?” Si alim kembali bertanya dan dijawab “tidak”. “Dan apakah Anda mau dibayar 20 ribu dirham tetapi kehilangan kedua tangan?” dan langsung dijawab “tidak”.

Disambung dengan pertanyaan, “Apakah Anda mau diberi 10 ribu dirham tetapi hilang ingatan?” Sekali lagi si pengeluh tidak mau. Orang alim sebenarnya ingin menyampaikan pesan yang menohok bagi si pengeluh agar tidak mengeluh dengan kemiskinannya.

Dalam kemiskinannya tersebut, sebenarnya masih ada nikmat sehat yang tidak ternilai dengan harta yaitu nikmat sehat mata, sehat lidah, sehat tangan, dan sehat ingatan. Aid al-Qarni dalam bukunya “La Tahzan” menjelaskan untuk semua kelengkapan dan kesehatan anggota tubuhnya, manusia tidak akan rela melepaskannya bahkan untuk ditukar dengan harta berlimpah dan bongkahan bukit emas.

Penjelasan-penjelasan tentang mahalnya harga kesehatan di atas, diungkapkan oleh Rasulullah dengan bahasa yang lugas, “Siapa saja di antara kalian masuk waktu pagi dalam keadaan sehat badannya, aman dalam rumahnya, punya makanan pokok pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya” (HR Ibnu Majah). Dan pasti tidak ada orang yang sanggup menakar berapa harga seluruh dunia ketika dikumpulkan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X