Kekurangan Fisik Tak Halangi Berprestasi

- Jumat, 10 September 2021 | 10:35 WIB
Nanda Mei
Nanda Mei

Keterbatasan fisik bukan hambatan. Nanda Mei tetap bisa mendulang prestasi. Kini, atlet lari ini bersiap menghadapi Peparnas di Papua.

 

HABIBAH A. MUKTIARA, KOTA, JP Radar Kediri

 

Lima atlet NPC Kota Kediri akan mewakili Kota Kediri di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Oktober nanti di Papua. Salah satunya adalah Nanda Mei Sholihah, 22. Perempuan asal Kelurahan Dandangan ini sudah sebulan berada di Surabaya. Mengikuti pemusatan latihan.

“Akan turun di sprint 100 meter,” ucap gadis yang biasa dipanggil Nanda ini.

Nanda akan mengikuti cabang olahraga lari kategori T47. Kategori difabel tersebut merupakan kategori untuk penyandang disabilitas yang tidak memiliki lengan kanan. Selain dirinya, perwakilan dari Kota Kediri lainnya adalah Ryan Arda Diarta, 20. Pemuda ini penyandang tunadaksa.

Berlatih di tengah pandemi bukanlah hal mudah. Puslatda sempat terhenti karena kasus korona semakin tinggi. Bahkan, mereka sampai harus berlatih secara virtual.

Saat berlatih virtual, mereka menjalankan jadwal latihan yang diberikan oleh pelatih. Meskipun demikian, tim pelatih terus melakukan pengawasan. Tentu dengan cara virtual.

Untungnya, cara berlatih virtual itu tak berlangsung lama. Juli lalu semua atlet kembali berkumpul di puslatda. Untuk melakukan latihan tertutup.

Lokasi puslatda dibagi menjadi dua. Ada yang di lapangan THOR (Tot Heil Onzer Ribbenkast) di kompleks Gelora Pancasila Surabaya. Sedangkan sebagian lagi di lapangan Unesa. Kebetulan Nanda ditempatkan di Lapangan THOR yang berada di Pakis itu. Hanya saja, karena selama pandemi Lapangan THOR ditutup, mereka terpaksa berlatih di lapangan Kodam V Brawijaya. Jaraknya sekitar 2 kilometer dari mess mereka.

Dibandingkan sebelum pandemi, aturan puslatda selama pandemi sangatlah ketat. Mereka harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat. Ketika pertama kali memasuki ke puslatda, masing-masing atlet melakukan swab antigen hingga PCR.

Selain itu, untuk meminimalisasi penularan Covid-19, atlet tidak diperbolehkan berinteraksi dengan orang luar. Bahkan orang tua pun tidak boleh berkunjung. Dia hanya bisa melepas rindu melalui telepon.

“Setiap hari alur jadwalnya latihan pagi, istirahat, latihan sore, dan istirahat,” ceritanya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X