Bendungan yang bisa menampung air sekitar 11 juta meter kubik itu menelan anggaran Rp 676 miliar. Saat ini progresnya mencapai 30 persen.
PENAJAM–Pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi untuk menunjang kebutuhan air bersih ibu kota negara (IKN) yang baru terus berlanjut. Pembebasan lahan tahap kedua bakal kembali dilakukan pemerintah. Itu disampaikan Sekretaris Kecamatan Sepaku Adi Kustaman, Senin (6/9).
Dijelaskan, pembangunan bendungan sendiri mencakup tiga desa yakni Sukomulyo, Argomulyo, dan Tengin Baru. Bakal berdiri di atas lahan 378 hektare. Sebanyak 342 hektare untuk area genangan dan sisanya untuk tapak bangunan. "Pembebasan lahan tahap pertama dilakukan pada 2020, ada 81 hektare yang dibebaskan," bebernya.
Untuk pembebasan tahap kedua, kata Adi, sedang proses pengumuman data nominatif. Dari 81 hektare yang dibebaskan sebelumnya adalah tapak bangunan. Rencananya, tahun ini dilakukan pembebasan lagi. "Tim pembebasan adalah Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, BPN Kaltim, dan Pemkab PPU," sambungnya.
Ditegaskan, bila peta bidang sudah diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kaltim, selanjutnya dilakukan penilaian harga oleh tim appraisal. Bila semua lancar, selanjutnya dilakukan proses pembayaran kepada masyarakat pemilik lahan. "Tahap pertama berjalan lancar, masyarakat tidak keberatan dengan penilaian harga dari tim appraisal," lanjutnya.
Disebutkan, perhitungan tim appraisal tidak hanya menilai luasan lahan. Namun, termasuk nilai tanam tumbuh serta bangunan di atasnya. Sehingga pembebasan tiap masyarakat hanya diketahui oleh pemilik lahan masing-masing. "Mudah-mudahan pembebasan tahap kedua kembali berjalan lancar," harapnya.
Bendungan Sepaku-Semoi bakal mampu menampung air sekitar 11 juta meter kubik dengan anggaran pembangunan Rp 676 miliar. Saat ini pembangunannya sedang berjalan progres telah mencapai 30 persen. "Iya sejauh ini progresnya kisaran 30 persen," tutup pria murah senyum tersebut. (asp/dwi/k8)