Hapus Dikotomi Kominfo dan Humas

- Selasa, 7 September 2021 | 10:29 WIB

Oleh: Abd Kadir Sambolangi SS MA, Plt Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setkab Paser

 

PEJABAT Eselon II atau Jabatan Tinggi Pratama (JTP) sebanyak 16 orang di lingkungan Pemkab Paser, Jumat (3/9), menempatkan Ina Rosana sebagai kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo).

Ina, begitu biasa disapa, mengisi jabatan yang beberapa bulan ini kosong dan diisi oleh pejabat sementara sebagai pelaksana tugas (Plt). Penempatan Ina ini kemudian membuka lembaran baru hubungan antara Diskominfo dengan Humas.

Ya, selama lebih dari satu dekade terakhir, Kominfo dengan Humas sering bertemu dalam tugas yang sama, kemudian menimbulkan fenomena sosial di antara personal maupun lembaga.

Jika digambarkan dengan diagram Fenn, tugas kedua lembaga memang memiliki irisan. Irisan yang sangat besar. Ada kesamaan tugas antara Kominfo dan Humas terutama dalam peliputan kegiatan pemerintah daerah.

Kesamaan ini sebenarnya bisa menjadi sinergi yang sangat kuat seandainya kedua instansi bisa bekerja sama dengan baik, membangun komunikasi dan bekerja dengan profesional. Ini tidaklah sulit karena pegawai di kedua unit kerja ini memiliki hubungan secara personal yang sangat dekat.

Selain itu, jika merujuk pada aturan, sebenarnya ada garis pemisah yang sangat jelas antara tugas Humas dan Kominfo. Pertama, Humas hanya meliput kegiatan bupati, wakil bupati, dan sekretaris kabupaten. Sedangkan Kominfo meliputi semua kegiatan pemerintah daerah. Termasuk ketiga unsur pimpinan tersebut. 

Kedua, di dalam tulisan, Humas hanya menulis tentang hal yang bersifat umum atau deskripsi terbatas, dan Kominfo lalu menulisnya dalam bentuk laporan detail dan mendalam. Ketiga, Humas tidak punya kewajiban mengirimkan tulisan ke media, sehingga harus punya media sendiri.

Sedangkan Kominfo memiliki akses yang luas dengan media. Karenanya, Kominfo memiliki hak penuh atas diseminasi dengan media, baik sosial maupun mainstream, baik cetak maupun elektronik.

Ternyata kondisi ideal ini hanya berlaku di atas kertas. Jurang pemisah antara das sollen dan das sein sangat lebar. Kondisi di lapangan tidak sepenuhnya mengikuti kesepakatan di meja rapat. Ada anggapan, siapa pun pimpinannya, Humas dan Kominfo akan selalu berdiri berseberangan.

Pada mulanya ada yang menyatakan tiga hal sering menjadi masalah di antara kedua lembaga, yang dikenal dengan sebutan 3P, yaitu personal, penganggaran dan peralatan.  Rupanya ini ibarat gunung es. Ketika 3P ini tak lagi menjadi masalah, muncullah masalah yang sebenarnya.

Yaitu, kurangnya sinergi dan sinkronisasi di lapangan. Saling sikut antara pegawai sudah bukan hal luar biasa. Saling ejek di media sosial sudah sering terjadi. Saling lapor kepada pimpinan pun merupakan hal yang lumrah.

Tak terhitung sudah berapa kali Humas dan Kominfo dipertemukan lalu dimediasi. Ada kesepakatan antara pimpinan, namun buyar di level bawah. Satu di antara rapat yang mempertemukan kedua pihak pernah dihadiri oleh Ina Rosana, yang kala itu menjabat Asisten Perekonomian dan Pembangunan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X