Ke Pundong, Desa Para Miliarder Baru Dampak Kompensasi Tol Jogja–Bawen (1)

- Selasa, 7 September 2021 | 09:31 WIB
Sumianto dengan mobil barunya.
Sumianto dengan mobil barunya.

Ada yang memborong tiga mobil dalam hitungan hari setelah kompensasi tol Jogja–Bawen cair. Tapi, ada pula yang membeli tempat wisata agar bisa diwariskan dari generasi ke generasi.

 

ILHAM WANCOKO, Sleman

 

KALUT benar Sumianto. Putranya, Rian Mustofa, butuh biaya kuliah Rp 25 juta. Sementara usaha bengkel dan dekorasi pernikahan miliknya tengah minim pendapatan buntut pembatasan kegiatan berjilid-jilid.

Kepada sang anak, warga Desa Pundong III, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Jogjakarta, itu sempat mengutarakan kemungkinan menjual sepeda motor. Efeknya, Rian kudu siap berangkat kuliah dengan bus. Semua itu dilakukan agar pemuda 19 tahun tersebut bisa tetap kuliah di Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah Universitas Negeri Yogyakarta. ”Kepepet ingin jual motor, juga beberapa barang,” ujar pria 51 tahun itu saat ditemui Jawa Pos di rumahnya Jumat (3/9).

Sumianto memang sudah mendengar ada rencana kompensasi jalan tol Jogja–Bawen. Tapi, kabar tersebut merebak di antara warga Pundong sejak dua tahun lalu.

Sosialisasi demi sosialisasi, juga undangan rapat untuk pemilik lahan, berkali-kali dihadiri. Tapi, tetap belum terdengar kabar pastinya. Namun, 19 Agustus lalu, beberapa hari sebelum jatuh tempo pembayaran uang kuliah anaknya, kabar itu ternyata menjadi kenyataan. Uang ganti rugi lahan tol dengan panjang total 75,82 kilometer itu cair.

Sumianto mendadak jadi miliarder. Di rekeningnya ada transferan uang Rp 2,4 miliar. ”Saya kena dua lahan, rumah dan sawah,” ujarnya. Kekalutannya dengan segera sirna. Tanpa pikir panjang, dia membeli tanah untuk ganti tempat tinggalnya. ”Tidak jauh dari rumah dan tanah yang ini, masih di Pundong,” tuturnya.

Rumah aman, biaya kuliah anaknya jelas juga terbayar. Tapi, Rian yang hampir kehilangan motor rupanya sudah jenuh naik kendaraan roda dua. Dia kepingin punya mobil. Bak jin yang keluar dari lampu wasiat Aladin, Sumianto langsung memenuhinya. Satu unit Mitsubishi Xpander dihadiahkan untuk putranya tersebut. ”Ini jadi kado karena saya diterima di UNY,” kata Rian.

Biar adil, anak perempuan pertamanya juga dibelikan sebuah mobil Honda Jazz. Sumianto sendiri membeli sebuah mobil pikap Suzuki Carry karena berniat berbisnis jual beli sayuran. Jadi, hanya dalam hitungan hari, Sumianto langsung membeli tiga mobil. ”Saya juga membeli tiga sepeda motor untuk aktivitas harian,” jelas Sumianto.

Buntutnya, ternyata Sumianto jadi kebingungan. Bukan bingung bayarnya, tapi bingung parkirnya. Parkiran rumahnya sebenarnya bisa muat tiga mobil, tapi tidak akan cukup kalau ada tamu yang datang mengendarai mobil.

Jadilah mobilnya dititipkan parkir di garasi tetangga. ”Itu mobil saya titipkan garasi Pak (Kepala) Dukuh,” ujarnya menunjuk rumah di depan kediamannya, lantas tersenyum. Dukuh Pundong III Pekik Basuki sebenarnya juga mendapatkan ganti rugi lahan untuk lahan warisan orang tua istrinya, Tri Baningsih yang akrab disapa Bu Ning. Nilai ganti ruginya jauh di atas yang diterima Sumianto: mencapai Rp 9 miliar.

Bu Ning dan Sumianto merupakan segelintir dari warga Pundong yang mendapatkan ganti rugi lahan jalan tol yang nanti menghubungkan tiga bandara di Jogjakarta dan Jawa Tengah itu. Terdapat 145 bidang tanah yang terkena pembangunan jalan tol di Pundong.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X