Peliput: M Ridhuan, Nofiyatul Chalimah
Kaltim mencatat sejarah menjadi provinsi pertama di Kalimantan yang memiliki jalan tol. Satu dekade menunggu, jalan bebas hambatan akhirnya tersambung dari Balikpapan ke Samarinda. Kini beroperasi 100 persen.
SEPEKAN setelah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 24 Agustus, awak Kaltim Post menjajal tol yang menyerap nilai investasi Rp 11,89 triliun tersebut.
Berkendara dari arah Balikpapan menggunakan mobil Suzuki Ertiga, rute pertama dilalui adalah Seksi 5 (Kilometer 13–Sepinggan) sepanjang 10,74 kilometer. Bersama Seksi 1, seksi itu adalah seksi terakhir yang akhirnya dibuka.
Untuk menuju jalan bebas hambatan itu, pengendara dari wilayah Balikpapan Timur atau Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan bisa mengakses melalui Gerbang Tol Manggar. Sebagai pintu masuk terdekat. Dari Bandara SAMS Sepinggan, kendaraan bisa melalui Jalan Mulawarman.
Dari Bandara SAMS Sepinggan, kendaraan akan menempuh perjalanan sejauh 7,9 kilometer sebelum memasuki jalan tol. Jika lalu lintas lancar, perjalanan akan memakan waktu sekitar 16 menit. Namun jika terdapat kepadatan khususnya saat jam masuk dan pulang kerja, maka bisa mencapai 25 menit. Mengingat Jalan Mulawarman hanya memiliki satu lajur.
Berkendara dari Gerbang Manggar menuju Gerbang Tol Karang Joang di Kilometer 13, pengendara hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam (kecepatan minimal berkendara di tol). Untuk tarif masih gratis hingga 8 September. Namun setelah itu, pengendara akan dikenakan tarif termurah Rp 14 ribu untuk kendaraan golongan I hingga termahal Rp 27.500 untuk golongan 4 dan 5.
Jika dibandingkan dengan jalan arteri, dari bandara menuju Kilometer 13 akan memakan waktu sekitar 35 menit jika lalu lintas lancar. Namun dengan lalu lintas di simpang tiga Kariangau yang biasanya padat plus traffic light, rata-rata bisa menghabiskan waktu hingga 50 menit. Hal itu menjadi pertimbangan pengendara bisa menggunakan jalan bebas hambatan.
Namun, ada sejumlah catatan. Berkendara di Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) belum senyaman yang dibayangkan. Atau setidaknya senyaman jalan bebas hambatan pada umumnya di Pulau Jawa. Di jalur masuk menuju Gerbang Tol Karang Joang misalnya. Jalur itu belum steril karena deretan truk dan kontainer yang parkir di bahu jalan. Saat dihubungi awak media, Direktur Teknik PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) Nanang Siswanto menyebut akan berkoordinasi kembali dengan Dinas Perhubungan.
“Ini terkait langkah penertiban parkir kendaraan besar atau truk kontainer sebelum masuk wilayah jalan tol atau sebelum masuk Gerbang Tol Karang Joang,” ujar Nanang, Jumat (3/9).
Perjalanan dilanjutkan ke Seksi 1 (Kilometer 13–Samboja) sepanjang 21,66 kilometer. Dengan menggunakan jalan tol, pengendara hanya memerlukan waktu sekitar 16 menit perjalanan dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam (batas maksimal berkendara di tol). Namun di jalur itu, pengendara sebaiknya lebih berhati-hati. Lantaran kondisi permukaan jalan yang tidak rata. Menimbulkan getaran pada mobil. Hingga tidak membuat nyaman dalam berkendara.
Kondisi itu bisa dirasakan cukup mengganggu setelah melintasi Jembatan Manggar. Di sana, juga banyak ditemukan beberapa titik pekerjaan konstruksi seperti pengaspalan. Yang memakan sebagian jalur. Sebelumnya juga ditemukan beberapa titik pembuatan siring. “Setelah open traffic, ini bentuk pelayanan kami sebagai operator agar pengguna tol merasa nyaman dan aman,” ungkap Nanang.
